bet365足球投注

TRIBUNNEWS.COM - Memiliki keingintahuan yang tinggi, tekad yang kuat, dan kreativitas yang besar adalah modal yang sangat berharga. Jika dimanfaatkan secara optimal, ketiganya mampu membuka jalan bagi seseorang untuk melihat peluang dalam hal-hal yang sebelumnya terlihat biasa saja atau bahkan dianggap tak memiliki nilai.

Runa menjadi salah satu sosok yang mampu menggabungkan rasa ingin tahu, tekad kuat, dan kreativitas secara maksimal. Ia melihat potensi pada barang-barang yang tampak sepele seperti sampah plastik dan kabel bekas, lalu mengolahnya menjadi ide bisnis yang unik. Dari situ, lahirlah lini usaha aksesori miliknya yang diberi nama Gelap Ruang Jiwa.

Usaha yang mulai dirintis pada tahun 2019 ini berawal dari ketertarikan Runa pada mata kuliah fashion aksesori ketika ia menempuh studi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketertarikan tersebut menuntunnya untuk mendalami berbagai jenis material dan teknik pembuatan aksesori, hingga akhirnya ia menemukan kecintaannya pada proses kreatif yang ada di baliknya.

Runa mengungkapkan bahwa keunikan aksesori dari brand miliknya terletak pada pilihan material yang digunakan. Ia memilih perunggu sebagai bahan utama karena mampu menghasilkan warna silver yang khas dan memiliki keseimbangan antara tingkat kesulitan pengerjaan serta biaya produksi. Hal ini membuat produknya tetap berkualitas namun tetap terjangkau bagi berbagai kalangan.

Baca juga: Jenama Batik Yogyakarta Ini Jadi Contoh Sukses Penerapan Zero Waste dalam Industri Fashion

Tak hanya itu, demi berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan, Runa juga memanfaatkan bahan-bahan seperti limbah plastik dan potongan kabel bekas dalam karyanya.

鈥淗asil kerajinan Gelap Ruang Jiwa memiliki bentuk yang sudah menjadi ciri khas, yakni abstrak sekaligus bertekstur,鈥� ucap Runa.

Dari sisi harga, Runa menyebutkan bahwa produk perhiasan Gelap Ruang Jiwa dijual dengan harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp3 juta untuk kategori retail. Berkat hal tersebut, usaha lokal ini berhasil meraih omzet bulanan antara Rp80 juta hingga Rp200 juta.

Saat membahas mengenai kesulitan, Runa menyebut bahwa tantangan dalam proses produksi tetap menjadi ujian tersendiri, mengingat semua aksesori dikerjakan secara manual oleh pengrajin lokal yang terampil. Untuk menjaga kualitas sekaligus memperbesar kapasitas produksi, Runa membuka peluang bagi lebih banyak pengrajin untuk bergabung.

鈥淒i sisi lain, kami juga ingin memperlebar usaha untuk memperbanyak jumlah produksi. Melalui inisiatif ini, kami bisa menambah perajin sekaligus membuka lapangan pekerjaan,鈥� kata Runa.

Ia memaparkan bahwa hingga saat ini Gelap Ruang Jiwa memang belum melakukan ekspor secara resmi. Namun begitu, ketertarikan dari pembeli luar negeri sudah mulai tampak, terbukti dengan adanya pemesanan dari negara seperti Singapura dan Malaysia.

Langkah yang diambil Runa membuktikan bahwa apa pun bisa menjadi peluang yang bernilai jika dikelola secara tepat. Meski turut menggunakan limbah sebagai bahan baku, bisnis aksesori Gelap Ruang Jiwa tetap mampu menarik minat konsumen.

Ini menjadi contoh positif dalam memanfaatkan limbah secara kreatif, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap masalah sampah yang kian serius.

#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #bet365足球投注Network #MataLokalMenjangkauIndonesia

Baca juga: Dari Tanaman Herbal hingga Pengolahan Limbah, Brand Lokal ini Wujudkan Minyak Atsiri Berkelanjutan