Pendapat Analis Trimegah Sekuritas Tentang Kinerja TLKM di 2024
Menurut Sabrina, hingga saat ini Telkomsel masih mempertahankan dominasi pasar dengan pangsa pendapatan tertinggi di 2024
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif hingga akhir 2024 menjadi Rp150,0 triliun.Â
Selain pertumbuhan pendapatan tahunan, perseroan juga membukukan pertumbuhan kinerja keuangan kuartalan 2,2 persen QoQ menjadi Rp37,7 triliun. Laba bersih perseroan juga meningkat sebesar 1,0% QoQ menjadi Rp6,0 triliun.
Menurut analis saham telekomunikasi PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Sabrina, kinerja keuangan tersebut terbilang cukup baik saat industri telekomunikasi nasional tengah menghadapi tantangan akibat meningkatnya volatilitas global karena geo politik dan meningkatnya dinamika persaingan industri telekomunikasi karena maraknya layanan OTT (Over The Top) global yang beroperasi di Indonesia.
“Kinerja Telkom lumayan. Laba bersihnya masih bisa tumbuh. Kinerja keuangan ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar terhadap Telkom. Sampai saat ini Telkomsel masih menjadi penyumbang terbesar kinerja keuangan PT Telkom," ungkap Sabrina dalam laporan analisisnya dikutip Minggu , 27 April 2025.
Kontribusi Telkomsel terhadap kinerja Telkom nilainya masih signifikan yaitu lebih dari 70 persen.
Menurut Sabrina, hingga saat ini Telkomsel masih mempertahankan dominasi pasar dengan pangsa pendapatan tertinggi di 2024.
Baca juga: FMC Menunjukkan Hasil Positif dan Berdampak Pada Telkom
Hingga akhir 2024, Telkomsel masih empertahankan dominasinya di pasar telekomunikasi Indonesia dengan menjaga pangsa pasar pendapatan seluler tertinggi di industri sebesar 51,8 persen.
Mengutip data dari laporan keuangan keuangan yang dipublikasikan oleh para operator telekomunikasi, pangsa pasar laba bersih Telkomsel pada industri telekomunikasi tanah air mencapai 75,6 persen di 2024.
Capaian ini menegaskan keberhasilan Telkomsel dalam mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa pasar laba bersih selama lebih dari 10 tahun berturut-turut.
Hasil riset yang dikeluarkan Trimegah menyatakan, segmen seluler Telkomsel masih memberikan kontribusi cukup besar. ARPU seluler gabungan pada 4Q24 meningkat menjadi Rp44,0 ribu (+2,0% QoQ).
Sementara total pelanggan Telkomsel meningkat menjadi 159,4 juta (+0,6% QoQ). Pertumbuhan positif ini menurut Sabrina dipengaruhi oleh inisiatif penetapan harga yang tepat, faktor musiman, dan migrasi prabayar ke pascabayar yang berhasil.
Selain itu, Telkomsel terus meningkatkan produktivitas pelanggan, yang tercermin dari pertumbuhan payload data tahunan sebesar 13,9%.
Sabrina juga mencatat, ARPU IndiHome B2C pada 4Q24 mencapai Rp 233 ribu. Hal ini menunjukkan kemampuan Telkomsel dalam menjaga ARPU IndiHome B2C kuartalan di tengah inisiatif strategis Telkomsel untuk mengakselerasi penetrasi fixed broadband.
Hal itu tercermin dari sekitar 1 juta pertambahan pelanggan IndiHome B2C di tahun 2024 menjadi 9,6 juta (+2,5% QoQ / +10,6% YoY).
“Saya melihat pendapatan IndiHome B2C meningkat menjadi Rp6,8 triliun (+1,8% QoQ / +101,2%YoY). Keberhasilan ini membuktikan keberhasilan implementasi FMC yang telah diterapkan Telkomsel.," ujarnya.
Dia menilai, Telkomsel dapat memberikan penawaran harga gabungan antara selular dan FTTH sebagai bagian dari implementasi strategi FMC.
Berdasar laporan keuangan perseroan, TLKM menutup 2024 dengan membukukan pendapatan konsolidasi Rp150,0 triliun atau tumbuh 0,5% dibandingkan 2023.
Sementara, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi adalah Rp75,0 triliun dengan margin EBITDA 50,0 persen.
Laba bersih perseroan tercatat Rp23,6 triliun dengan margin laba bersih di 15,8 persen, serta laba bersih operasional Rp24,1 triliun dengan margin laba bersih operasional 16,1 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.