Dari Pegawai Kantoran ke Pendiri Brand Lokal: Kingman Buktikan Inovasi Bisa Lahir dari Nol
Benny Wijaya dan Diswandy, dua anak muda di balik brand sandal lokal Kingman. Motivasi Benny Wijaya dan Diswandy membangun Kingman muncul dari kepekaa
Penulis:
Muhammad Fitrah Habibullah
Editor:
Vincentius Haru Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah sengitnya persaingan industri fashion dalam negeri, sejumlah anak muda Indonesia justru tampil dengan terobosan yang inovatif dan relevan melalui produk lokal berkualitas tinggi. Dengan strategi bisnis yang adaptif serta pemanfaatan teknologi digital secara optimal, mereka tak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga membuka ruang baru bagi produk lokal untuk tampil dan bersaing.聽
Dalam rangkaian Kisah UMKM Shopee 鈥淪ukses Berkarya Sebelum 30鈥, hadir kisah inspiratif dari Benny Wijaya dan Diswandy, dua anak muda di balik brand sandal lokal Kingman. Di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi, Benny dan Diswandy berhasil melihat peluang dan memulainya sebagai pijakan awal membangun bisnis mereka.
Benny dan Diswandy merintis brand Kingman pada usia 25 tahun, meskipun latar belakang mereka jauh dari industri fashion. Benny adalah mantan bankir dengan spesialisasi di bidang keuangan, sementara Diswandy memiliki pengalaman profesional di sektor logistik serta ekspor-impor. Walau minim pengalaman di industri alas kaki, keduanya memiliki tekad yang sama: terus belajar dan berkembang seiring perjalanan usaha yang mereka bangun. Keberanian mengambil risiko, dikombinasikan dengan kecermatan dalam memanfaatkan peluang, menjadi landasan kuat yang mendorong langkah mereka ke depan.
鈥淪alah satu keputusan cermatnya adalah dengan bergabung bersama Shopee, sebagai wadah utama penjualan kami. Sejak awal bergabung pada tahun 2021 silam hingga sekarang, kami melihat melihat Shopee sebagai top of mind e-commerce di Indonesia dengan jumlah pengguna dan trafik penjualan yang tinggi, khususnya di kategori fashion,鈥 ujar Benny Wijaya dan Diswandy.聽
Benny Wijaya dan Diswandy menyampaikan bahwa mereka melihat adanya peluang emas untuk meraih eksposur yang lebih luas dan cepat saat memutuskan bergabung dengan ekosistem Shopee. Mereka juga mengungkapkan bahwa platform tersebut telah memberikan kontribusi signifikan, yakni lebih dari 80 persen terhadap total penjualan produk Kingman.
Baca juga: Kisah Suami-Istri yang Sukses Berkarya sebelum 30, Kembangkan Potensi Sepatu Lokal lewat Shopee
Berangkat dari ide sederhana, Kingman sukses jadi brand sandal pria unggulan dan buka lapangan kerja
Motivasi Benny Wijaya dan Diswandy membangun Kingman muncul dari kepekaan mereka terhadap kebutuhan pria Indonesia akan sandal yang nyaman, fungsional, namun tetap rapi.聽
Di negara tropis seperti Indonesia, sandal menjadi pilihan alas kaki utama, tetapi sebagian besar produk yang beredar terlalu kasual dan terbatas penggunaannya. Melihat peluang ini, mereka menciptakan sandal pria yang cocok dipakai dalam berbagai suasana, baik santai maupun semi-formal. Dengan desain yang clean dan elegan, Kingman percaya diri menyasar segmentasi pasar pria lintas generasi, mulai dari Gen Z, Millennial, hingga Gen X.
Saat memulai bisnisnya, Benny dan Diswandy melakukan studi pasar, mengembangkan rantai pasok, dan memproduksi seluruh produk secara mandiri di Jakarta Barat. Benny bertanggung jawab atas sistem operasional dan keuangan, sementara Diswandy menangani logistik serta strategi pemasaran digital melalui Shopee. Di dua tahun pertama, mereka menjalankan semua proses sendiri, mulai dari memotret produk, memproses pesanan, hingga membalas pesan pelanggan, semua dijalani sembari masih bekerja penuh waktu di kantor.
鈥淒engan waktu dan sumber daya terbatas, kami mengelola bisnis dari malam hingga dini hari, menyusun sistem kerja secara bertahap lewat proses trial & error. Konsistensi ini perlahan membuahkan hasil. Kingman kini berkembang menjadi brand mapan yang berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi 60 karyawan, yang fokus mengurusi bagian produksi, distribusi, dan pemasaran. Berbagai produk unggulannya pun telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia dan dinikmati oleh beragam pengguna lintas generasi,鈥 tambah Benny dan Diswandy.
Bulan Ramadan momen emas, Kingman optimalkan kampanye dan fitur interaktif Shopee
Momentum bulan Ramadan yang menjadi waktu yang paling disyukuri Benny dan Diwsandi. Setiap tahunnya, momen ini menjadi puncak tertinggi penjualan produk-produk Kingman. Banyak dari pesanan yang diterima dijadikan hampers atau hadiah keluarga.
Keberhasilan ini tak lepas dari kecermatan mereka dalam melihat peluang untuk memanfaatkan panggung lebih yang dihadirkan Shopee melalui rangkaian kampanye belanja tematik. Contohnya, pada momen kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, Kingman sukses meraih lonjakan pesanan hingga 6 kali lipat dibanding hari biasa.
Dukung Kemajuan UMKM, Deby Vinski Bawa Sutera Karya Perajin Indonesia ke Roma |
![]() |
---|
Kantong UMKM Perkuat Kebijakan Subsidi Bunga Pemkot Depok |
![]() |
---|
ASIPPINDO Lakukan Penguatan Sektor UMKM-K Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
Bantu UMKM Naik Kelas, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN |
![]() |
---|
Program Klasterkuhidupku BRI Jadi Jalan Marlinda Berdayakan 100 Perempuan Penenun Ulos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.