Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Unik! Pohon Berumur 200 Tahun Ini Bisa Ngomong dan Diajak Curhat Manusia
Di Irlandia, sebuah proyek inovatif bernama “Talking Tree” menghadirkan pengalaman unik berbicara langsung dengan pohon berusia 200 tahun
Penulis:
Vincentius Haru Pamungkas
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, DUBLIN – Pernahkah kamu membayangkan kalau pohon bisa ngomong? Mungkin pohon tersebut akan mengeluh soal polusi, atau sekadar bilang, “Jangan asal nebang, dong!”
Nah, hal tersebut kini menjadi kenyataan. Di Irlandia, sebuah proyek inovatif bernama “Talking Tree” menghadirkan pengalaman unik berbicara langsung dengan pohon berusia 200 tahun di Trinity College Dublin.
Lebih dari sekadar proyek seni atau hiburan, rupanya Talking Tree memiliki misi ilmiah. Tim di balik proyek ini ingin mengetahui bagaimana stres lingkungan akibat perubahan iklim memengaruhi aktivitas bioelektrik pohon. Di masa depan, teknologi ini bahkan bisa membantu deteksi dini bencana alam seperti kebakaran hutan.
Pohon jenis London Plane itu dilengkapi dengan berbagai sensor canggih yang bisa membaca sinyal bioelektrik, kelembapan dan pH tanah, suhu dan kelembapan udara, sinar matahari, hingga kualitas udara di sekitarnya.
Data yang terkumpul kemudian diproses oleh kecerdasan buatan (AI) berbasis large language model, yang mampu menerjemahkannya ke dalam bahasa manusia—seolah pohon tersebut benar-benar "berbicara".
Baca juga: Sejarah Mangga Dua: Dari Pohon Mangga dan Buaya ke Pasar Barang Bajakan Disorot AS
“Kita bisa tahu bagaimana ‘perasaan’ pohon dari waktu ke waktu,” ujar Evan Greally, Head of Tech & Innovation di agensi kreatif Droga5, dikutip dari RTÉ News.
Uniknya, proyek ini sangat hemat energi. Tidak seperti AI umumnya yang butuh server besar dan cloud, semua proses—mulai dari pengolahan data hingga suara—berlangsung secara lokal di perangkat, tanpa adanya koneksi internet.
“Kami tidak menggunakan sumber daya cloud atau server besar. Ini benar-benar otak AI yang berdiri sendiri,” jelas Greally.
Selain itu, proyek kolaborasi antara Droga5 dan Agency for Nature asal Inggris ini juga bertujuan mempererat kembali hubungan manusia dengan alam.
Banyak pengunjung yang mengaku terkesan dan tersentuh setelah berbicara dengan pohon tersebut.
“Saya tidak menyangka bisa ngobrol dengan pohon. Rasanya sangat menyentuh,” kata Anna Petre, mahasiswa tahun pertama.
Ruby Rogers, mahasiswa internasional, juga berkomentar, “Saya pasti akan kembali lagi ke sini, bahkan kalau pohonnya lagi nggak ‘mood’ untuk membalas (ngomong).”
Menurut Greally, proyek seperti ini membuktikan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan untuk hal positif yang bertujuan baik, bukan hanya sekadar mengikuti tren saja.
“Teknologi itu netral. Yang penting, kita gunakan untuk hal positif, seperti memperlambat ritme hidup dan mengingatkan kita akan pentingnya alam,” tutupnya.
Baca juga: Refleksi Hari Kartini di Era AI: Kompetisi atau Kolaborasi?
Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Perusahaan Teknologi Informasi Ini Laporkan Dampak Penanaman 6.250 Pohon di Sukamakmur Bogor |
---|
Pohon Pinus Tumbang Timpa Tenda Kemah di New Sekipan Tawangmangu Menewaskan Gadis Berusia 12 Tahun |
---|
Bocah 12 Tahun yang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Tawangmangu Akan Berulang Tahun Bulan Ini |
---|
Bocah 12 Tahun Tewas Tertimpa Pohon Tumbang saat Kemah di Tawangmangu, Sempat Dilarikan ke Puskesmas |
---|
Bocah 12 Tahun Tewas Tertimpa Pohon saat Kemah Bersama Keluarga di Tawangmangu |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.