MotoGP
Podium Vinales Dirampas, Pedro Acosta Kecam Regulasi MotoGP dan Sebut Aturan Rumit
Solidaritas KTM menyala seiring dengan podium Vinales dirampas, Pedro Acosta kecam aturan tekanan ban MotoGP yang rumit.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
°Õ¸é±õµþ±«±·±··¡°Â³§.°ä°¿²ÑÌý- Rekan Pedro Acosta di KTM, Maverick Vinales berhasil mengamankan podium kedua setelah balapa utama di seri Qatar pekan lalu.
Kebahagiaan Vinales 'dirampas' hanya beberapa saat setelah perayaan torehan podium MotoGP Qatar 2025 gegara kena penalti oleh FIM.
Penalti 16 detik yang diberikan kepada kompatriot Pedro Acosta tersebut bikin podium raihan Vinales seolah 'dirampas' paksa.
Adapun alasan Vinales kena penalti dan kehilangan podiumnya karena pelanggaran tekanan ban sehingga harus turun ke posisi 14.
Merasa regulasi tekanan ban MotoGP cukup rumit dipahami, Acosta pun mengecam aturan tersebut karena telah merusak capaian seorang pembalap.
Pembalap dengan julukan si Hiu tersebut juga teringat kasus Marc Marquez di Thailand yang kena isu tekanan ban dan melambatkan kecepatannya.
Melambatnya Marquez bertujuan untuk menghindari tekanan ban meski ia harus turun satu posisi lebih dulu sebelum kembali memimpin balapan.
"Saya pikir tak adil jika podium yang diraih Maverick berakhir dengan kesan bahwa dia berbuat curang," kata Acosta mengutip Crash.
Baca juga: Taktik Sempurna Marc Marquez di MotoGP Qatar Tutupi Rasa Kagetnya ke Maverick Vinales
"Saya pernah berkendara di belakang orang lain dan mengalami masalah serupa. Dan Maverick (Vinales), oke, mungkin dia mengalami lebih banyak masalah karena berkendara sendiri."
"Seperti Marquez di Thailand. Siapa sangka bahwa di sana, dengan cuaca panas, ia akan mengalami masalah tekanan? Tidak ada."
"Jadi aturan ini agak rumit, karena Anda bukan peramal yang bisa tahu berapa suhu selama balapan, apakah ban akan aus atau tidak, atau apakah akan ada angin samping," tegas juara dunia Moto2 2023.
Menyayangkan aturan yang telah dibuat, Acosta mengecam FIM untuk meninjau ulang regulasi yang sudah ditetapkan.
Berkaca dari siasat Marquez, tak semuanya punya ´Ú±ð±ð±ô¾±²Ô²µÌýseperti yang dimiliki oleh The Baby Alien - julukan Marquez.
"Mereka perlu meninjau ulang aturan ini dan menetapkan jika tekanan ban sudah sesuai sejak awal, kamu tak mungkin saat memimpin balapan lalu harus melambat hanya untuk berada di belakang rider lain. Oke, kalau Marc bisa saja, karena punya banyak ruang," ujar Acosta menekankan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.