BWF World Tour
Guyonan Chen/Jia Jelang Lawan Nami/Shida di Semifinal BAC 2025, Singgung Gelar All England
Guyonan Chen/Jia ketika ditanya persiapan lawan Nami/Shida, keduanya singgung soal gelar juara All England utusan Jepang.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Drajat Sugiri
°Õ¸é±õµþ±«±·±··¡°Â³§.°ä°¿²ÑÌý- Guyonan Chen Qingchen/Jia Yifan (China) terselip ketika ditanyai persiapan melawan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) di semifinal Badminton Asia Championships (BAC) 2025, Sabtu (12/4/2025).
Pasangan kawakan China yang kembali bersama di BAC 2025 setelah pecah kongsi sejak pertengahan tahun lalu melesat hingga babak semifinal dan coba peruntungan ke final.
Chen/Jia yang sudah cukup lama tak main bersama, langsung dihadapkan dengan jagoan Jepang, Nami/Shida di babak semifinal dalam berebut tiket final.
Sementara itu, Nami/Shida sejatinya juga sempat dipisah pada awal tahun 2025 namun tak menemukan hasil manis dengan partner baru.
Sehingga sejak tur Eropa keduanya dipasangkan kembali dan torehan paling ciamik adalah berhasil menjuarai All England 2025.
Atas gelar yang didapat oleh Nami/Shida tahun 2025 ini, Chen/Jia sedikit menyentil hal tersebut dan menyebut utusan Jepang juara karena tidak ada mereka.
"Mereka (Nami/Shida) memenangkan All England karena saya tidak masuk dalam undian mereka," kata Jia Yifan bercanda menjelang pertandingan semifinal BAC 2025 melawan Nami/Shida mengutip CGTN Sports.
Terlepas dari candaan, peraih medali emas Olimpiade Paris 2025 mempersiapkan diri dengan baik demi hasil manis di BAC 2025.
Baca juga: Semifinal BAC 2025 Mimpi Buruk Ganda Campuran China, Estafet Juara sejak 2016 Buyar
Meski keduanya terhitung pemain elite, Chen/Jia terus mencoba mempelajari teknis apa saja yang bisa ia tunjukkan demi meladeni Nami/Shida.
Apalagi pasangan China tersebut sudah lama tidak bermain bersama, perlunya mempelajari semua dari awal untuk melawan pasangan elite.
"Kami menonton seluruh pertandingan final All Jepang (di final All England 2025). Banyak hal yang bisa kami pelajari, dan kami sudah tidak sabar untuk pertandingan besok (hari ini, red)," ujar Jia.

Beda dengan Jia, Chen justru lebih ingin menghilangkan kebiasaan yang menurutnya buruk.
"Penampilan yang lebih baik dari final tahun lalu. Saya ingin menghindari penyesuaian yang berulang-ulang, seperti menyentuh lutut setelah mendapatkan poin," kata Chen.
"Kami siap untuk pertandingan yang menuntut ketahanan taktis," pungkas Jia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.