bet365×ãÇòͶע

TRIBUNNEWS.COM -Ìý°­±ð±è±ð°ù²µ¾±²¹²Ô Titiek Puspa masih meninggalkan duka yang mendalam di hati keluarga dan orang-orang terdekat.

Putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, merasa bahwa sang ibunda sempat memberikan isyarat halus lewat ucapan-ucapannya menjelang akhir hayat.

Pengakuan itu dikatakan Petty, saat menjadi bintang tamu dalam acara Rumpi No Secret. 

Menurut Petty, ibundanya merupakan sosok yang memegang teguh prinsip hidup, di mana manusia, sekecil apa pun perannya, harus tetap bermanfaat bagi sesama.

"Ibu saya itu orang yang punya keteguhan atau filosofi bahwasanya sekurang-kurangnya
manusia itu adalah manusia yang harus bermanfaat bagi sesama," ujar Petty, dikutip bet365×ãÇòͶעnews, Selasa (15/4/2025). 

Ia menambahkan, sang ibunda kerap merasa gelisah jika hanya terbaring tanpa bisa berbuat sesuatu yang berguna.

Bahkan, menurut Petty, ibundanya sering menyampaikan bahwa jika dirinya sudah tidak lagi dipercaya atau tidak memiliki tugas yang bisa dijalankan, maka ia siap dipanggil oleh Tuhan.

"Jadi kalau dia tiduran aja dia enggak bermanfaat gitu, dia sering lapor sama bosnya gitu ini aku kalau sudah enggak dipercaya, kalau udah enggak ada tugas ya udahlah aku diambil aja gitu," terangnya. 

"Jadi bahasa jawanya Gusti Allah monggo kulo dipundhut, " tambah Petty. 

Petty menyebut bahwa permintaan sang ibunda merupakan sesuatu yang unik. 

"It's a unique permintaan," kata Petty. 

Baca juga: Kenang Jasa Titiek Puspa, Inul Daratista Ungkap Cerita Pilu saat Tak Bisa Bayar Cicilan Rumah

Ia menjelaskan, khususnya bagi masyarakat Jawa, ungkapan tersebut mencerminkan sikap patuh dan pasrah seorang hamba kepada Sang Pencipta. 

"Khususnya bagi orang Jawa kata tersebut dalam arti kepatuhan dan kepasrahan seorang umat kepada Sang Penciptanya," beber Petty. 

Kehidupan Awal Titiek Puspa

Titiek Puspa, yang lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, berasal dari keluarga campuran Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, dan Trenggalek, Jawa Timur.