Kasus Paket Jenazah Bayi Diantar Driver Ojol di Medan, Polisi Telah Amankan Ibu Kandung Korban
Polisi telah mengamankan ibu kandung korban berinisial NH dalam kasus paket berisi jenazah bayi yang diantar oleh driver ojol di Medan pada Kamis (8/5
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan jenazah bayi dalam tas yang dikirim melalui seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan, Sumatra Utara, pada Kamis (8/5/2025) mulai terungkap.
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya telah mengamankan seorang wanita berinisial NH (21) yang mengaku sebagai ibu kandung bayi tersebut.
"Hari ini tadi kita mengamankan satu orang atas nama NH, seorang perempuan kelahiran 12 Maret 2004. Dan yang bersangkutan mengakui bahwa anak atau bayi yang dititpkan lewat aplikasi online adalah anak yang bersangkutan," kata Kapolres, Jumat (9/5/2025), dikutip dari Youtube Kompastv.
Gidion menambahkan NH sendiri yang memesan ojek online dan ia yang memberikan petunjuk langsung kepada pengemudi.
"Dia sendiri yang memesan aplikasi online kemudian memandu dari gojek tadi untuk mengarah ke masjid atau tempat yang sudah ditentukan oleh yang bersangkutan," ucap Gidion.
Pihak kepolisian juga sedang memburu R yang diketahui sebagai kakak kandung NH.
"Yang satunya masih dalam upaya pengejaran yang kebetulan juga ada ikatan keluarga dengan yang bersangkutan, kakak kandung dari NH atas nama R," tutur Gidion.
Gidion menjelaskan bayi tersebut dilahirkan oleh NH dengan seorang diri di sebuah tempat bernama Barak Tambunan, Medan, pada Sabtu (3/5/2025).
Bayi tersebut lahir dengan kondisi prematur dan NH sempat merawatnya dengan seorang diri.
Namun, tak lama, bayi itu meninggal dunia tepatnya pada Rabu, 7 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 WIB.
Keesokan harinya, NH membawa bayi tersebut bersama kakak kandungnya ke Pulo Brayan, Medan Barat.
Baca juga: Driver Ojol di Medan Disuruh Antar Tas Paket oleh Sejoli, Ternyata Isinya Mayat Bayi
Pada pukul 06.14 WIB, NH memesan ojol untuk mengantarkan bayinya yang sudah meninggal ke dekat kuburan.
Ketika disinggung soal penyebab kematian bayi, pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara
"Kami harus memastikan penyebab kematian bayi, karena itu kami harus menunggu hasil otopsi", ucap Gidion.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.