Minta Handphone, Pelajar SMK di Subang Bacok Ibu Kandung, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Seorang remaja di Subang, Jawa Barat yang berinisial FM (16) tega membacok ibu kandungnya, Bayinah (51), gara-gara minta dibelikan handphone. Pelaku d
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja yang masih berstatus sebagai siswa SMK di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, diduga melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya, B (51).
Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi pada Minggu (4/5/2025).
鈥淚ya benar peristiwa tersebut terjadi semalam dan 聽begitu mendapat laporan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) menjemput tersangka dan melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti, sebilah golok,鈥 ucap Kapolsek Kalijati AKP Teguh Sujito, Minggu (4/5/2025) sore, dikutip dari bet365足球投注Jabar.id.
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Awalnya pelaku yang berinisial FM (16) marah-marah dan meminta korban agar membelikan handphone.
Namun, setelah handphone dibelikan, pelaku masih tetap marah-marah hingga akhirnya ia membacok ibunya dengan menggunakan golok.
"Tetapi setelah dibelikan tersangka tetap marah-marah hingga akhirnya melakukan pembacokan terhadap ibunya," ucap Teguh.
Berkat kesigapan masyarakat dan pihak kepolisian, korban dapat diselamatkan.
Menurut Teguh, berdasarkan keterangan sementara dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, dugaan motif pelaku adalah ingin dibelikan handphone.
Penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berlanjut. Pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan.
Saat ini pelaku telah diamankan dan rencananya akan dibawa ke rumah sakit jiwa guna menjalani pemeriksaan psikis.
Baca juga: Remaja di Subang Aniaya Ibu Gegara Minta HP, Sudah Dibelikan tapi Tetap Marah
Proses pemeriksaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga dan Kepala Desa setempat.
"Pelaku ini masih berstatus pelajar SMK, kita masih terus melakukan pemeriksaan termasuk untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku sehingga kami bawa ke psikiater di RSJ Cisarua," tutur Teguh.
"Keluarga pelaku yakni kakaknya dan Kepala Desa sudah menyetujui untuk membawa pelaku ke RSJ Cisarua untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.