Program Makan Bergizi Gratis
Cerita Siswa SMP Korban Keracunan MBG di Tasikmalaya, Alami Mual hingga BAB Berkali-kali
Puluhan pelajar SMP di wilayah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menyantap menu program MBG.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan pelajar SMP di wilayah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Rabu (30/4/2025).
Berdasarkan keterangan salah satu pelajar, Riska Damayanti (15), dirinya merasa lemas dan berulang kali buang air.
Hal itu dirasakan oleh Riska pada malam hari setelah mengonsumsi makanan MBG.
Sebagaimana diketahui, paket MBG bagi pelajar di Kabupaten/Kota Tasikmalaya belum menyeluruh dan hanya beberapa sekolah yang ditunjuk setiap harinya.Â
"Awalnya sakit perut, mual, terus BAB sampai 5 kali, dan udah dirasakan dari kemarin, tapi parahnya sekarang," kata Riska ketika ditemui wartawan bet365×ãÇòͶע Jabar, Kamis (1/5/2025).
Ia mengaku bahwa gejalanya mulai terasa cukup lama karena menu tersebut ia makan pada pagi hari di sekolah.
"Menu makan isinya daging, tahu goreng, sayuran, anggur, kayanya dari labunya karena basi," jelasnya.
Riska mengalami mual hingga buang air besar pada tengah malam dan seluruh badannya langsung lemas.
"Sakit perut jam 00.30 WIB dan penyebabnya habis makan menu MGB yang dimakan pukul 10.30 WIB pas mau Dzuhur bareng teman-teman," ungkapnya.
24 Siswa Alami Gejala Keracunan
Jumlah pelajar yang mengalami keracunan setelah menyantap paket MBG mencapai 24 orang.
Mereka mendapatkan penanganan di Puskesmas Rajapolah pada Kamis (1/5/2025) malam.
Baca juga: Kepala Sekolah di Balaraja Banten: MBG Bukan Sekadar Makan Siang, Tapi Soal Dukungan Pemerintah
Dari sejumlah pelajar yang memperoleh perawatan, sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sampai pukul 22.05 WIB, pelajar yang dirawat ada sekitar 8 orang, dan satu orang dirujuk atas permintaan keluarga pasien.
Kemudian, Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri menjelaskan, sampai saat ini pihaknya mencatat ada 24 orang yang diberikan penanganan medis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.