Warga Ponorogo Antar Jenazah Lewat Sungai gegara Dilarang Lintasi Jalan, Kades: Sudah Puluhan Tahun
Warga Desa Wates, Ponorogo, terpaksa mengantar jenazah ke pemakaman dengan menyeberangi sungai pada Sabtu (19/4/2025), karena dilarang lewat jalan.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Sebelumnya, beredar video berdurasi 58 detik di medsos yang memperlihatkan beberapa warga yang memanggul keranda tampak berhati-hati turun dan meniti batu batu untuk melintasi sungai.
鈥淵o dulur wates ky ngene lo susah e (iya saudara Desa Wates, seperti ini lo susahnya),鈥 ujar seseorang dalam video yang didapatkan, Minggu (20/4/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga membawa jenazah Mulyadi (38), warga Desa Wates, Kecamatan Slahung, Ponorogo.听
Warga menyeberangi sungai menuju TPU Guyangan di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.
Bukan karena jembatan putus atau jalan rusak, namun karena rombongan pengantar jenazah itu memang dilarang melewati depan rumah seorang warga menuju TPU.
Padahal jalan setapak di depan rumah warga itu adalah satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk menuju TPU di Desa Tugurejo.
鈥淎da warga Desa Wates yang berbatasan dengan Desa Tugurejo, dimakamkan di Desa Tugurejo. Tetapi pengantar tidak boleh lewat di tanah warga,鈥 ujar salah seorang warga, Tri Utami, Minggu, dilansir .
Tri mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali warga harus menggotong keranda melintasi sungai karena alasan yang sama.
"Sudah berulang kali kejadian seperti itu. Akhirnya warga memilih lewat sungai," beber Tri.
Sebagian artikel ini telah tayang di bet365足球投注jatim-timur.com dengan judul
(bet365足球投注news.com/Nina Yuniar) (bet365足球投注jatim-timur.com/Sri Wahyunik) (Surya.co.id/Pramita Kusumaningrum)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.