bet365×ãÇòͶע

Senin, 12 Mei 2025

Ibu yang Bayinya Tewas Diduga Dibunuh Brigadir AK Sempat Diintimidasi dan Diminta Damai

Inilah fakta terbaru soal kasus polisi cekik bayinya sendiri hingga tewas di Semarang, Jawa Tengah. Ibu korban dapat intimidasi dan diminta damai.

TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO
POLISI CEKIK BAYI - Pengacara korban DJP, Alif Abudrrahman menunjukkan surat laporan kasus pembunuhan bayi laki-laki yang diduga dibunuh ayah kandungnya, Brigadir AK, anggota Ditintelkam Polda Jateng, Kota Semarang, Selasa (11/3/2025). Kini, pihaknya mengupayakan supaya kliennya, DJP, diberi perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia dua bulan, AN, diduga dibunuh oleh ayahnya sendiri yang merupakan seorang anggota polisi berinisial Brigadir AK.

Ibu korban DJP pun melaporkan AK ke polisi dan kini pelaku telah diamankan.

Meski begitu, DJP sempat mendapatkan intervensi secara verbal supaya tak melanjutkan kasus ini ke polisi.

Demikian yang diungkapkan pengacara DJP, Amal Lutfiansyah.

"Intimidasi ini agar korban tidak speak up, supaya kasusnya tidak lanjut lalu pilih jalan damai," katanya di Kota Semarang, Selasa (11/3/2025).

Mengutip bet365×ãÇòͶעJateng.com, pihaknya kini mengupayakan supaya kliennya, DJP, diberi perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Oleh itulah kami menggandeng LPSK terkait dengan keselamatan dan keamanan dari klien kami," ujarnya.

Amal juga meminta Polda Jateng untuk transparan dalam menangani kasus ini.

"Kami menilai kasus ini sangat  ironi dan sangat tragis sehingga sebagai masyarakat mencari keadilan berhak untuk mendapatkan segala informasi terkait tentang penanganan perkara ini," katanya.

Kronologi Kejadian

Aksi pembunuhan bayi berusia dua bulan ini, terjadi pada Minggu (2/3/2025) lalu.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menuturkan, kejadian bermula ketika AK dan DJP hendak berbelanja.

Baca juga: Fakta Baru Polisi Cekik Bayinya hingga Tewas di Semarang, Korban Ternyata Hasil Hubungan Gelap

DJP pun menitipkan anaknya ke AK untuk dijaga, sementara ia berbelanja.

Ketika di tangan AK itu lah, diduga tindak pembunuhan terjadi.

Saat DJP kembali ke mobil, ia melihat anaknya tengah dalam kondisi tidak wajar.

"Bayi itu lantas dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah perawatan dinyatakan meninggal dunia," kata Artanto, dikutip dari bet365×ãÇòͶעJateng.com, Selasa (11/3/2025).

Ia menuturkan, kasus ini kini ditangani oleh Ditreskrimum Polda Jateng.

"Kami juga telah melakukan ekshumasi terhadap jenazah bayi NA pada Kamis 6 Maret 2025 lalu," sambung Artanto.

Kata IPW

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polda Jateng untuk melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir AK.

Tes tersebut perlu dilakukan mengingat tindakan AK berpotensi dilakukan ketika kondisi kejiwaan tengah berat.

"Menurut saya agak sulit ya seorang ayah melihat anaknya kemudian membunuh kalau tidak ada satu kondisi kejiwaan yang sangat berat," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Selasa (11/3/2025).

Sugeng juga enggan mengaitkan tindakan AK dengan beban kerjanya di kepolisian.

Sebab, apabila AK mengalami beban kerja, maka tindakan terlapor akan berbeda.

"Kalau dia bunuh diri mungkin sudah jelas ada beban kerja, kalau ini melakukan tindakan ke anaknya yang belum diketahui sebabnya," tuturnya.

Ia menuturkan, yang paling tahu kondisi kejiwaan Brigadir AK adalah pihak keluarga dan tempat kerjanya di Polda Jateng.

"Catatan kinerja dari kantor juga akan mendeteksi," paparnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di bet365×ãÇòͶעJateng.com dengan judul

(bet365×ãÇòͶעnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(bet365×ãÇòͶעJateng.com, Iwan Arifianto)

Sumber:
Berita Rekomendasi
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan