Longsor di Pekalongan
Relawan Sebut Pencarian Korban Longsor Pekalongan Hari Kedua Ditemukan 3 Korban Tewas
Jumlah korban tewas akibat longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah bertambah 3 orang dari sebelumnya 17 korban.
Editor:
Dewi Agustina
Bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah masih menyisakan duka. Korban terus ditemukan.Â
Wilayah Petungkriyono porak poranda akibat bencana tersebut.
Kondisi pasca banjir bandang dan longsor sangat mengerikan.
Tim SAR gabungan yang berjibaku melakukan pencarian korban terus.
Medan yang ekstrem, kekurangan air bersih, dan cuaca buruk menjadi tantangan besar dalam evakuasi.
Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menceritakan pengalamannya membantu evakuasi korban longsor.
"Kabar pertama longsor terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo," ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025).
Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.
Tim akhirnya berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.
Setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tim tiba di Petungkriyono dan langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.
"Jembatan utama Petungkriyono terputus. Kondisi longsor di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi," tambah Agus.
Cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.
Korban Hilang Wisatawan
Sementara itu Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso mengatakan sebagian besar dari korban hilang adalah orang yang melintas di lokasi kejadian atau wisatawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.