Menyelisik Literasi dalam Bahasa Indonesia UTBK-SNBT 2025: Siswa Harus Siap dengan Beragam Topik
Dalam konteks UTBK-SNBT, literasi tidak hanya menuntut kemampuan membaca permukaan, termasuk pemahaman mendalam terhadap isi teks.
Editor:
Garudea Prabawati
Oleh: Lia Yulianti (Manajer Produksi Materi Pelajaran GO)
TRIBUNNEWS.COM - Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 resmi berlangsung mulai tanggal 23 April hingga 3 Mei 2025.
Ratusan ribu siswa dari seluruh penjuru Indonesia berlomba untuk meraih kursi di perguruan tinggi negeri impian mereka.
Satu di antara komponen penting dalam ujian ini adalah Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia, yang sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi peserta.​
Literasi: Lebih dari Sekadar Membaca
Secara umum, literasi adalah kemampuan seseorang dalam memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai teks.
Namun, dalam konteks UTBK-SNBT, literasi tidak hanya menuntut kemampuan membaca permukaan, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap isi teks, analisis struktur argumen, dan penilaian terhadap kebenaran serta keutuhan informasi yang disampaikan.​
Soal-soal literasi dalam Bahasa Indonesia dirancang untuk mengukur daya nalar peserta dalam memahami bacaan, baik dalam bentuk teks narasi, eksposisi, argumentasi, maupun deskripsi.
Namun, yang membuatnya menantang adalah konten bacaan yang diangkat berasal dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, hingga disiplin ilmu lainnya.​
Muatan Disiplin Ilmu dalam Soal Literasi
Banyak peserta mengaku kesulitan memahami soal-soal literasi Bahasa Indonesia karena teks yang disajikan mengandung istilah dan konsep dari bidang ilmu yang tidak mereka kuasai.
Di sekolah, siswa mempelajari mata pelajaran sesuai rumpun yang dipilihnya, seperti IPA, IPS, Bahasa, Kesehatan, Teknik, Humaniora, Sosial, dan lain sebagainya.
Misalnya, sebuah teks dapat menjelaskan fenomena tekanan osmotik dalam sel, reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari, atau mekanisme pasar dalam teori ekonomi mikro.
Meski tidak menguji pengetahuan saintifik secara langsung, pemahaman peserta terhadap isi teks pasti akan terhambat bila peserta belum familiar dengan istilah-istilah tersebut.​
Hal ini terjadi karena selama masa sekolah, pelajaran Bahasa Indonesia jarang mengangkat bacaan yang kaya dengan muatan lintas bidang.
Siswa terbiasa membaca cerpen, puisi, atau artikel populer, tetapi kurang terekspos pada artikel ilmiah populer, laporan kajian, dan editorial ilmiah yang menjadi model soal literasi UTBK-SNBT.​
Strategi Menaklukkan Soal Literasi UTBK-SNBT 2025
Sumber:
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.