Standar Kecantikan Perempuan Hanya Mitos, Mengapa? Ini Penjelasannya
Untuk terlihat cantik, perempuan tidak perlu mendapat validasi dan mengikuti standar kecantikan di masyarakat karena hal tersebut hanya sebuah mitos!
Parapuan.co - Banyak perempuan beranggapan kalau cantik berarti sesuai dan mengikuti standar kecantikan di masyarakat.
Tidak mengherankan kalau untuk mengikuti standar kecantikan di masyarakat, banyak yangr ela melakukan banyak hal, termasuk operasi.
Perempuan seringkali berusaha memenuhi standar kecantikan di masyarakat untuk mendapatkan validasi.
Padahal, seorang perempuan tidak perlu merubah dirinya agar sesuai dengan standar kecantikan di masyarakat yang terus berubah. Sebab, semua perempuan cantik dan berharga.
Hal ini juga disampikan oleh Ajeng Patria Meilisa, M.Si, seorang Akademisi Ilmu Komunikasi dan mantan finalis Puteri Indonesia tahun 2008.
Menurut Ajeng, standar kecantikan akan terus berubah karena pengaruh tertentu. Bahkan, standar kecantikan perempuan akan terus berubah seiring berjalannya waktu.
Sebab, setiap wilayah dan negara juga memiliki standar kecantikan yang berbeda.
“Jika dilihat dari history, standar kecantikan selalu berubah dari masa ke masa. Jaman dulu kecantikan seperti istri Rama (cerita kuno Rama dan Sinta) kemudian masyarakat mulai berkiblat ke westernize sehingga cantik itu seperti boneka barbie, tinggi, mata berwarna, rambut blonde,” jelas Ajeng.
Ajeng juga mengatakan bahwa standar kecantikan seorang perempuan dapat dipengaruhi oleh produk kosmetik.
Dirinya kemudian memberi contoh jika beberapa produk lipstick saat ini menunjukan standar kecantikan seorang perempuan memiliki bibir yang tebal.
Baca Juga:
Sebab ada contoh produk yang diiklankan terus-menerus, hal ini bisa mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan model bibir tebal hingga berusaha merubah bentuk bibir yang sudah dimiliki.
Bukan hanya terus berubah, standar kecantikan di setiap negara juga berbeda.