Penyandang Disabilitas Diberikan Pelatihan Konversi Motor BBM ke Listrik
Tidak hanya mengkonversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, pelatihan ini juga memberikan keterampilan untuk penyandang disabilitas.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
willy Widianto
​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyandang disabilitas dilibatkan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mereka dilibatkan untuk menjadi pegiat konversi motor listrik sehingga dapat menciptakan manfaat bagi masyarakat yang selaras dengan konsep Creating Shared Value (CSV).
Baca juga: Indonesia Diyakini Akan Jadi Pemain Kunci Kendaraan Listrik Global
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang, Jawa Barat terjun dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik di tingkat masyarakat untuk mengurangi emisi kendaraan, dengan memberi pelatihan konversi motor listrik bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Garut, Jawa Barat melalui Program Pemberdayaan Disabilitas Berkarya, Sejahtera dan Mandiri (PELITA BERSAMA).
"Kami mendorong dekarbonisasi untuk membantu Pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060, di antaranya dengan memberikan pelatihan ke penyandang disabilitas sebagai upaya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik," kata Edwin dikutip Kamis (1/5/2025).
Edwin mengungkapkan, kegiatan ini dilatarbelakangi dengan adanya kebutuhan mobilitas yang sering kali menemui hambatan, sehingga menjadikan masyarakat penyandang disabilitas memiliki keterbatasan ruang gerak.
Baca juga: 2 Mobil Listrik Baru Mejeng di PEVS 2025, Berikut Tampilan dan Spesifikasinya
Selain itu, dengan melihat banyaknya masyarakat penyandang disabilitas pra sejahtera yang semangat untuk melakukan perubahan, korporasi pun tergerak untuk memberikan keterampilan lebih yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, salah satunya dengan pelatihan konversi motor listrik.
Pelatihan konversi motor listrik yang diberikan oleh Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) yang diikuti 7 orang penyandang disabilitas anggota dari Kelompok PELITA BERSAMA mampu mengkonversi 2 kendaraan motor konvensional menjadi motor listrik yang mampu menempuh jarak 60-80 Km dengan kapasitas baterai 60 volt - 35 ampere dengan waktu pengisian 3 hingga 4 jam.
Tidak hanya mengkonversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, pelatihan ini juga memberikan keterampilan untuk mengkonversi kendaraan yang ramah untuk disabilitas dengan memodifikasi menjadi kendaraan roda tiga.
Baca juga: Tak Hanya Lansia, Disabilitas dan Anak Jakarta Juga Bisa Dapat Rp300 Ribu, Begini Cara Cek Statusmu
Ia pun menyebut, hal ini dapat mengurangi emisi sebesar 82,7 ton per tahun dan penghematan biaya bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp 28,6 juta per tahun, serta menambah keterampilan untuk para penyandang disabilitas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.