Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China Murka, Tunda Investasi Mobil BYD dan Geely di Amerika Buntut Tarif Impor Trump
Pemerintah China juga turut menangguhkan penerimaan pesanan baru untuk kendaraan Model S dan Model X yang diproduksi di Amerika.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China menunda persetujuan investasi BYD dan Geely di Amerika pasca Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal sebesar 145 persen ke semua produk asal China.
Sebelum penundaan dilakukan, produsen mobil terlaris di Tiongkok yakni Geely pada bulan Februari lalu telah mencapai kesepakatan dengan Renault produsen mobil Prancis untuk menggunakan fasilitas produksi dan mengambil saham minoritas dalam bisnis Renault di negara Amerika Latin tersebut.
Geely mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kerja samanya dengan Renault di Brasil telah berhasil, tanpa penundaan atau pengawasan ekstra, dan mencatat bahwa EV-nya telah diluncurkan secara lokal minggu ini, hanya 52 hari setelah perjanjian ditandatangani.
Disusul dengan upaya BYD yang ikut menyuntikan investasi dengan membangun pabrik di Amerika Latin tepatnya di Meksiko pada tahun 2024 silam.
Baca juga: Ralat Aturan, Trump Tegaskan Tarifnya untuk China tak Berlaku bagi Produk Komputer dan Smartphone
Bahkan Eksekutif BYD Jorge Vallejo mengatakan, pabrik pertamanya di Meksiko akan memproduksi 150.000 kendaraan pada tahap pertama dan 150.000 lagi pada tahap kedua.
Namun pasca Trump memberlakukan tarif tinggi sebesar 145 persen ke produk China, otoritas Beijing lantas mengambil langkah cepat dengan menunda investasi ke kedua proyek tersebut.
Tak dirinci sampai kapan penundaan akan dilakukan, namun Pejabat di asosiasi industri otomotif negara tersebut menjelaskan penundaan ini dilakukan lantaran tarif Presiden AS Donald Trump berpotensi menciptakan ketidakpastian dalam perdagangan dan ekonomi global, sehingga mempersulit risiko dan pengembalian investasi .
Lebih lanjut, ketegangan dagang AS–Tiongkok menyebabkan tingginya hambatan masuk, baik berupa tarif maupun aturan keamanan nasional. Dengan kondisi ini China menilai investasi di AS dinilai terlalu berisiko secara ekonomi.
Alasan inilah yang membuat China memilih menunda atau mengalihkan investasi EV-nya ke wilayah yang lebih strategis dan minim hambatan politik.
China Stop Pesanan Mobil Tesla
Selain menunda suntikan investasi, pemerintah China juga turut menangguhkan penerimaan pesanan baru untuk kendaraan Model S dan Model X yang diproduksi oleh raksasa otomotif asal AS yakni Tesla Inc.
Dilansir dari Channel News Asia dan CNN, pembatalan pesanan terjadi usai perang tarif antara Amerika Serikat dan Cina yang terus memanas, tepatnya setelah Presiden AS Donald Trump terus menaikkan tarif impor terhadap barang dari Cina menjadi 145 persen. Dan Ìýdibalas oleh Cina dengan menetapkan bea masuk barang impor dari AS menjadi 125 persen.
Meski pilihan pemesanan sudah dihapus, akan tetapi stok inventaris seperti Model S warna putih yang dijual seharga 759.900 yuan atau sekitar 103.800 dollar AS masih tersedia di situs web resmi.
Pasca pesanan dibekukan, Tesla belum memberikan komentar apapun. Namun saham Tesla dilaporkan turun 2,6 persen dalam sesi pra pembukaan perdagangan, memicu kekhawatiran hingga analis Wall Street memangkas target harga saham Tesla di awal pekan
Ìý
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Kemenperin Ungkap Perang Tarif Impor Bikin Indeks Kepercayaan Industri Melambat |
---|
Trump Murka, Maki Bos Amazon di Telepon Gegara Mau Tampilkan Biaya Tarif AS di Situs Web |
---|
Soal Kebijakan Tarif Trump, Perbanas Institute Serukan Peran Strategis Akademisi Formulasi Kebijakan |
---|
Petani AS Alami Krisis Besar, Pesanan Daging Babi dan Kedelai dari China Anjlok akibat Tarif Trump |
---|
China Salahkan Tarif Trump, Beijing: Ini Alasan Kami Bekukan Impor Pesawat Boeing |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.