Honda Siap Lanjutkan Merger dengan Nissan, Syaratnya CEO Uchida Mundur dari Kursi Jabatan
Honda mengaku siap melanjutkan pembicaraan merger 60 miliar dolar AS bersama Nissan Motor dengan syarat CEO Nissan, Makoto Uchida mengundurkan diri.Â
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan otomotif kondang asal Jepang, Honda mengungkap ketertarikannya untuk melanjutkan pembicaraan dengan Nissan Motor untuk membentuk produsen mobil terbesar di dunia.
Rencana ini diungkap sumber yang mengetahui diskusi tersebut.
Sebelumnya, rencana merger Honda dan Nissan senilai lebih dari 60 miliar dolar AS batal digelar karena ada hambatan akibat perbedaan visi yang semakin besar.
Setelah melewati proses negosiasi yang panjang, Honda akhirnya memutuskan untuk kembali bergabung dengan Nissan membentuk pabrik mobil terbesar ketiga di dunia, mengalahkan BYD dari China.
Akan tetapi demi merealisasikan rencana itu, Honda mengajukan syarat khusus. Honda meminta CEO Nissan, Makoto Uchida untuk mengundurkan diri.Â
Mengutip dari CNA, syarat tersebut muncul karena Honda ingin kepemimpinan baru yang mampu meredam oposisi internal di Nissan.
CEO Honda, Toshihiro Mibe pekan lalu menegaskan, perusahaannya tidak berencana melakukan akuisisi secara paksa terhadap Nissan apabila perusahaan tersebut enggan menyepakati beberapa ketentuan yang telah diisyaratkan.
Hal ini menandakan kedua perusahaan tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam bentuk kemitraan strategis, meskipun tanpa merger penuh.
Nissan menolak berkomentar terkait laporan ini.
Sementara CEO Nissan, Makoto Uchida secara terbuka mengakui, tanpa kemitraan yang kuat, Nissan akan menghadapi kesulitan untuk bertahan di tengah persaingan global.
"Akan sulit untuk bertahan tanpa menjalin kemitraan di masa depan," ujar Uchida dalam konferensi pers di Yokohama, Jepang.
Perusahaan yang telah lama bermitra dengan Renault ini tampaknya masih merasakan dampak dari ketegangan hubungan mereka di masa lalu.
Renault enggan menyetujui kesepakatan merger dengan Honda karena dinilai tidak ada penawaran premium yang cukup untuk sahamnya di Nissan.
Baca juga: Bos Foxconn Beri Sinyal Bakal Beli Saham Nissan, Sepakat Garap Mobil Listrik Canggih Bersama
Awal Mula Ketegangan Honda – Nissan
Sementara itu, Christopher Richter, analis otomotif dari CLSA mengatakan kegagalan merger itu karena adanya isu kendali kepemimpinan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.