Wacana Pergantian Wapres
Eks Kepala BIN Anggap Wajar Usulan Purnawirawan TNI Minta Gibran Diganti: Katanya Negeri Bebas?
Eks Kepala BIN, AM Hendropriyono, singgung soal Indonesia sebagai negara demokrasi terkait usulan Gibran diganti sebagai Wapres.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Jenderal (Hor) TNI (Purn) AM Hendropriyono, berkomentar mengenai usulan purnawirawan TNI yang meminta Gibran Rakabuming Raka diganti dari jabatannya sebagai Wakil Presiden (Wapres).
Hendropriyono beranggapan usulan tersebut merupakan hal yang wajar.
Ia menyinggung soal Indonesia yang merupakan negara demokrasi, di mana siapapun berhak menyuarakan pendapatnya.
"Katanya negeri bebas? Jadi, mereka menyampaikan aspirasinya boleh dong?" kata Hendropriyono setelah menghadiri peluncuran dan bedah buku autobiografi karya mantan Wakasad Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri berjudul Hingga Salvo Terakhir di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Lebih lanjut, mengenai pemakzulan Gibran, kata Hendropriyono, keputusan terakhir berada di tangan rakyat.
"Soal itu benar atau tidaknya, itu kan terserah masyarakat bangsa Indonesia. Boleh saja sampaikan aspirasi," tegasnya.
Baca juga: 2 Kali Kaesang Tekankan soal Konstitusi saat Bela Gibran Terkait Usulan Wapres Diganti
Mertua mantan Panglima TNI, Andika Perkasa itu pun menilai usulan para purnawirawan TNI adalah hal yang sah.
Menurutnya, apabila usulan tersebut disampaikan oleh purnawirawan TNI, dipastikan tak akan melenceng dari ideologi bahkan UUD 1945.
"Enggak apa-apa. Menurut saya itu sah-sah saja. Kan kita harus bebas berekspresi, berbicara."
"Apalagi kalau purnawirawan yang berbicara, mestinya itu kan sudah terukur, jadi tidak akan keluar dari bingkai ideologi, Pancasila, UUD 45," pungkas dia.
Prabowo Subianto Tak Merespons
Terkait usulan pergantian Gibran Rakabuming Raka sebagai Wapres, Presiden Prabowo Subianto memilih tak merespons apa-apa.
Meski demikian, Prabowo dikatakan menghormati usulan dari Forum Purnawirawan TNI tersebut.
"Yang pertama, kan beliau perlu pelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu."
"Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan, masalah yang sangat fundamental," kata Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, dalam konferensi pers usai bertemu Prabowo, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025), dikutip dari .
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.