Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Respons Kenaikan Tarif Trump, Indonesia Percepat Beli Senjata Militer dari AS
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengadakan pertemuan tertutup dengan para pejabat senior AS pada 8 April 2025 lalu.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sedang mempersiapkan langkah untuk menangkal kenaikan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Satu langkah yang sedang dikaji yakni membeli peralatan militer dari AS.
Baca juga: Israel Digelontor Senjata AS, Pakar-Pakar Rudal Rusia Kunjungi Iran
Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengadakan pertemuan tertutup dengan para pejabat senior AS pada 8 April 2025 lalu.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta mereka untuk mengidentifikasi senjata AS yang dapat diimpor atau dipercepat pembeliannya, dilansir dari Bloomberg.
Dari berbagai opsi yang dikaji, rencana pembelian jet tempur F-15 EX buatan Boeing Co kembali dimunculkan.
Sebelumnya, Prabowo mengawasi kesepakatan awal untuk 24 jet tersebut pada tahun 2023 ketika ia menjabat sebagai menteri pertahanan, tetapi kontrak untuk kesepakatan tersebut belum terwujud.
Pesanan jet tempur AS bisa jadi bermasalah karena keterbatasan anggaran dan dorongan berkelanjutan presiden untuk efisiensi biaya di seluruh pemerintahan.
Baca juga: Sosok Roi Yifrach, Nyamar Jadi Tentara, Curi Senjata Militer hingga Foto Bareng Netanyahu
Diperkirakan pesanan F-15 bisa menelan biaya lebih dari 8 miliar dolar AS. Indonesia juga memiliki kontrak dengan Dassault Aviation SA untuk 42 jet tempur Rafale, kesepakatan yang nilainya saat ditandatangani pada tahun 2022 sebesar 8,1 miliar dolar AS.
Proposal pembelian senjata masih dalam pembahasan dan bisa menjadi bagian dari paket penawaran yang akan disampaikan oleh perwakilan dari Indonesia untuk bertemu pejabat AS menyoal tarif impor baru.
Sebagai informasi, Indonesia menganggarkan dana sekitar 8,2 miliar dolar AS untuk kebutuhan militernya tahun lalu, dengan lebih dari seperempat dari jumlah tersebut dialokasikan untuk memodernisasi peralatan dan infrastruktur pertahanan.
Selain itu, Indonesia juga memiliki program pinjaman luar negeri terpisah untuk akuisisi barang-barang mahal seperti jet tempur, yang terakhir dianggarkan sebesar 25 miliar dolar AS selama lima tahun hingga 2024.
Pendiri Institute for Security and Strategic Studies Khairul Fahmi menyebut proses pengadaan F-15 cukup rumit.
"Secara politis, kita membutuhkannya sebagai bagian dari diplomasi pertahanan kita, terutama sekarang saat kita menghadapi tarif," ucapnya.
Baca juga: Rencana Indonesia Borong Jet Tempur F-15EX: Terancam Batal atau Justru Jadi Alat Negosiasi ke Trump?
Pejabat Boeing minggu ini mengatakan kepada wartawan di Jakarta bahwa perusahaan tersebut semakin dekat untuk mendapatkan komitmen Indonesia untuk pembelian jet tempur F-15EX.
Artikel ini telah tayang di bloomberg.com dengan judul
Ìý
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.