Fredy Pratama Gembong Narkoba
2 Anggota Polrestabes Makassar Dipecat usai Terima Suap dari Gembong Narkoba Fredy Pratama
Dua anggota Polrestabes Makassar berujung dipecat usai terbukti menerima suap dari gembong narkoba Fredy Pratama.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Dua anggota Polrestabes Makassar berinisial Bripka SAB dan Bripka WO dipecat setelah terbukti menerima suap dari jaringan bandar narkoba internasional, Fredy Pratama.
Adapun pemecatan tersebut dilakukan melalui upacara Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) yang digelar di Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (14/4/2025).
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana pun membenarkan, pemecatan terhadap dua anak buahnya itu lantaran menerima suap dari gembong narkoba Fredy Pratama.
"Dua anggota ini terlibat jaringan narkoba. Mereka menerima sogokan uang untuk peredaran narkoba," ujarnya ketika ditemui bet365×ãÇòͶע Timur di kantornya, Senin siang.
Tak cuma sanksi etik, Arya mengatakan Bripka SAB dan Bripka WO juga bakal disanksi secara pidana.
Dia juga mengungkapkan akan menelusuri penyuapan terhadap dua anak buahnya tersebut.
"Informasinya seperti itu (jaringan Fredy Pratama). Kita pasti kembangkan. Kalau PTDH ini proses kode etik sudah sesuai. Pidananya nanti akan ditangani," ungkap Arya.
Lebih lanjut, Arya menegaskan pemecatan terhadap dua personel Polrestabes Makassar menjadi komitmen Polri dalam penegakan hukum di internal Korps Bhayangkara.
"Kita sudah jelas tegas memerangi narkoba, dan setiap anggota yang terlibat akan kita PTDH. Ini wujud komitmen kita sesuai arahan Kapolri dan Kapolda," jelasnya.
Baca juga: Kesulitan Tangkap Bandar Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim Polri: Mertuanya Bos Kartel di Thailand
Polri Duga Gembong Narkoba Fredy Pratama Masih Beroperasi di Indonesia
Sebelumnya, Bareskrim Polri menduga gembong narkoba Fredy Pratama masih aktif hingga saat ini.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, menduga pula, Fredy masih memiliki jaringan untuk memasukkan narkoba ke Indonesia.
"Saya rasa, (Fredy) masih (aktif) lah ya. Ya, semua teh China pasti punya Fredy," ujar Mukti pada 11 Februari 2025 lalu.
Fredy, kata Mukti, diduga masih dilindungi sejumlah pihak di Thailand lantaran kepolisian di sana belum bisa menangkapnya.
"Dia kan gembong. Gembong narkotika yang sulit disentuh oleh polisi Thailand," kata Mukti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.