Gempa di Myanmar
Bawa Dokter Spesialis, KRI Radjiman Wedyodiningrat Siap Bantu Operasi Bedah Korban Gempa Myanmar
Yayan menjelaskan KRI Radjiman telah dilengkapi dengan kontainer-kontainer medis yang bisa digunakan melaksanakan kegiatan operasi.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan menegaskan TNI AL telah menyiapkan kapal bantu rumah sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk dikerahkan membantu korban bencana alam gempa bumi di Myanmar dan Thailand dalam misi kemanusiaan.
Ia menjelaskan selain menyiapkan kapal, TNI juga menyiapkan tenaga kesehatan dan dokter spesialis untuk dikerahkan bersama kapal bantu rumah sakit tersebut.
Yayan menjelaskan KRI Radjiman telah dilengkapi dengan kontainer-kontainer medis yang bisa digunakan melaksanakan kegiatan operasi.
Hal itu disampaikannya usai memimpin Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar dan Thailand pada Senin (31/3/2025).
"KRI bantu rumah sakit ini, KRI dr. Radjiman, dari segi teknis, perlalatan medis yang ada, maupun dari tenaga kesehatan gabungan TNI," ungkap Yayan.Â
"Jadi dari Angkatan Udara juga ada, dari Batalion Kesehatan Marinir juga ada, dari Koarmada RI juga ada, dari TNI Angkatan Darat juga ada, akan membawa tenaga-tenaga kesehatan, dokter-dokter spesialis yang nanti bisa membantu apabila harus ada operasi medis yang ada di sana," lanjut dia.
Yayan menjelaskan, selain dilengkapi dengan perlengkapan medis nantinya kapal rumah sakit itu juga akan membawa bahan bantuan dan juga helikopter.
Ia mengatakan daya tampung KRI Radjiman memiliki daya tampung yang lebih besar daripada pesawat Hercules.
Kapal tersebut juga diproyeksikan untuk untuk melaksanakan merawat para korban yang luka.
Selain itu, kata dia, berdasarkan rapat koordinasi telah dilaksanakan, Duta Besar Myanmar dan Duta Besar Thailand telah menyampaikan kepada pemerintah kebutuhan-kebutuhan mendesaknya.
Kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, lanjut dia, antara lain obat-obatan, tenda, dan selimut.
"Masih banyak korban yang tertimbun, sehingga tidak menutup kemungkinan diperlukan penanganan medis untuk operasi ortopedi, patah tulang, dan sebagainya," ungkap dia.
Ia mengatakan KRI Radjiman membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk sampai di Myanmar.
Nantinya, pemerintah akan berkoordinasi pelabuhan mana yang bisa dilabuhi KRI Radjiman mengingat banyak infrastruktur terdampak gempa di Myanmar.
"Jalur yang akan dilewat itu cukup jauh, 1.639 nautical mile (sekitar 3.135 km). Dengan kecepatan maksimum bisa dijangkau selama empat hari," pungkas dia.
Pada saat yang sama, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memberangkatkan tim kemanusiaan hingga logistik untuk membantu korban gempa di Myanmar di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (31/3/2025).
Gempa di Myanmar
Tim Medis Indonesia Layani 1.112 Warga Terdampak Gempa Myanmar dari Patah Tulang hingga Wanita Hamil |
---|
20 Kg Emas Ditemukan dari Reruntuhan Gedung di Myanmar yang Ambruk Karena Gempa |
---|
Gempa 7,7 SR Guncang Myanmar: Ribuan Tewas, Bantuan Terhalang Senjata dan Jam Malam |
---|
Evakuasi Korban Gempa Myanmar di Stop, Pemerintah Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan |
---|
Hujan dan Angin Kencang Hambat Penanganan Gempa Myanmar, Perparah Krisis Kemanusiaan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.