bet365足球投注

Senin, 5 Mei 2025

Rupiah Melemah

Utang Negara Rp 8.325 Triliun, Kurs Rp 16.650 per Dolar AS, Pengamat Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi

Aset BUMN yang tak cukup untuk menutupi utang negara di tengah melemahnya rupiah dinilai pengamat sebagai tanda bahaya serius ekonomi Indonesia

HandOut/istimewa
RUPIAH MELEMAH - Pengamat Hukum dan Pembangunan Hardjuno Wiwoho menyoroti nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS. Hardjuno Wiwoho menegaskan, anjloknya mata uang rupiah ini mengingatkan publik pada krisis moneter 1998. 

Utang Negara Rp 8.325 Triliun, Kurs Rp 16.650, Pengamat Ingatkan Potensi dan Ancaman Krisis Ekonomi

Hasanuddin Aco/bet365足球投注news.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA 鈥 Nilai tukar rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) 听terus melemah hingga mendekati level terendah sejak krisis moneter 1998.

Nilai tukar rupiah melemah sebesar 14 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.676 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.562 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Dolar AS Terus Naik, Ekonom INDEF Sebut Harga Pertamax Series Layak Dinaikkan

Atas sinyalemen ekonomi ini, pengamat Hukum dan Pembangunan, Hardjuno Wiwoho menegaskan anjloknya mata uang rupiah ini mengingatkan publik pada krisis moneter 1998.听

Bahkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini justru lebih buruk dibandingkan 27 tahun lalu.

鈥淒i tahun 1998, ketika rupiah berada di posisi Rp16.650 per dolar, total utang luar negeri kita hanya sekitar USD 70 miliar, atau setara Rp 1.165 triliun. Sekarang, dengan kurs yang sama, utang luar negeri kita sudah tembus USD 500 Miliar, yaitu sekitar Rp 8.325 triliun. Naik tujuh kali lipat,鈥 ujar Hardjuno, Jumat (28/3/2025).

Menurutnya, fakta tersebut menunjukkan bahwa rupiah saat ini belum mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia secara jujur.

鈥淚ni artinya nilai tukar yang terlihat sekarang bisa jadi belum merepresentasikan tekanan riil terhadap rupiah. Bahkan mungkin masih terlalu kuat dibandingkan kenyataan,鈥 katanya.

Kandidat doktor Bidang Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) ini juga menyinggung holding strategis BUMN, Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan aset hingga Rp10.000 triliun.听

Meski angka asetnya terkesan besar, nilainya tidak begitu mencolok jika dibandingkan dengan total utang luar negeri Indonesia saat ini.

鈥淎set terbaik kita seperti Danantara saja belum tentu cukup untuk membayar seluruh utang luar negeri yang sudah mencapai Rp 8.325 triliun (USD 500 miliar). Ini mengkhawatirkan. Kalau aset andalan negara tidak bisa menutup utang, artinya kita harus hati-hati banget,鈥 ujarnya.

Lebih lanjut, 听Hardjuno mengkritik pendekatan pemerintah yang selama ini terkesan membiarkan utang menumpuk tanpa ada strategi pelunasan yang jelas.

Padahal, utang itu harus dibayar.听

鈥淜alau kita tidak bisa bayar, artinya memang tidak mampu. Maka harus ada jalan keluar. Ini tidak bisa terus-menerus dibiarkan seperti sekarang,鈥 tegasnya.

Halaman
12
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan