bet365×ãÇòͶע

Rabu, 7 Mei 2025

Teror Kepala Babi

Pengamat Politik Tak Menyangka Ucapan Hasan Nasbi soal Kepala Babi yang Diterima Tempo

Ray   tak menyangka atau menduga kata-kata seperti dapat keluar dari seorang kepala komunikasi presiden. 

|
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
TUAI POLEMIK - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melakukan wawancara khusus di Studio bet365×ãÇòͶע Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Pernyataan Hasan Nasbi soal teror kepala babi yang dikirim ke Tempo menuai polemik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengomentari pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi soal  teror kepala babi yang diterima kantor media Tempo.

Hasan Hasbi mengatakan bahwa kepala babi tersebut sebaiknya dimasak.

Ray   tak menyangka atau menduga kata-kata seperti dapat keluar dari seorang kepala komunikasi presiden. 

"Ucapan dan tindakannya tidak lagi semata mencerminkan dirinya tapi mencerminkan pemerintah dan bahkan negara. Maka jika kalimat seperti itu keluar dari lisan seorang pejabat negara maka kepada siapa kita mengharap teladan dalam berbangsa," kata Ray, Senin (24/3/2025). 

Kemudian dikatakannya kalimat 'Itu bisa dimasak' jelas menggambarkan suatu perasaan yang marah, emosi bahkan bernuansa dendam. 

"Ada apa antara Hasan Nasbi dengan Tempo. Apa kiranya yang membuat Tempo seperti sesuatu yang tidak patut dan layak dilindungi keselamatannya?" kata Ray. 

"Alih-alih dilindungi, malah disudutkan dengan kata-kata seperti di atas. Dan tidak cukup sampai di situ, terus dipojokan dengan istilah itu urusan Tempo sendiri," jelasnya. 

Jelas, kalimat kedua menunjukan pemerintah seperti lepas tangan dari keselamatan warga negara. 

"Siapapun dia, bahkan seorang kriminal sekalipun, wajib mendapatkan perlindungan keselamatan dari negara. Tanpa kecuali. Maka kalimat saudara Hasan Nasbi tersebut seperti melepaskan kewajiban pemerintah itu," kata Ray. 

Menurutnya pemerintah yang tidak menjamin keselamatan warga negara adalah pemerintah yang tidak layak untuk memerintah. 

"Pernyataan bahwa reaksi awak Tempo dengan bercanda jadi sebab pemerintah tidak peduli pada ancaman keselamatan awak Tempo adalah dalih yang tidak absah. Ekspresi seseorang yang mendapat teror tidak dapat dipaksakan dengan model tertentu," imbuhnya. 

Ia menegaskan pemerintah lepas tangan karena ekspresi korban tidak sesuai yang mereka bayangkan atau inginkan menunjukan bibit otoritarianisme. 

"Meminta segala hal sesuai dengan keinginan, arahan, dan bahasa kekuasaan adalah watak otoritarianisme dari kekuasaan," tandasnya.

Kiriman Kepala Babi

Halaman
12
Berita Rekomendasi
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan