FAO Dukung Indonesia dalam Analisis Data Satelit untuk Menilai Luas Hutan
FAO memberikan pelatihan kepada para ahli lokal mengenai teknik penginderaan jauh yang berperan penting dalam memantau ekosistem hutan dan mangrove.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memberikan pelatihan kepada para ahli lokal mengenai teknik penginderaan jauh yang berperan penting dalam memantau ekosistem hutan dan mangrove global pada 3-11 Februari 2025.
Sebanyak 50 perwakilan nasional berkumpul di Lombok dalam lokakarya yang didukung secara finansial oleh Uni Eropa. 聽
Dengan membangun jaringan penerjemah citra satelit di Indonesia, lokakarya ini secara langsung mendukung (Remote Sensing Survey/RSS) FAO, yang berperan dalam menyediakan data untuk (Global Forest Resources Assessment/FRA), yaitu evaluasi terbesar terhadap sumber daya hutan di seluruh dunia.
"Melalui lokakarya ini, para ahli penginderaan jauh nasional diperkaya dengan pemahaman untuk menghasilkan estimasi berkualitas tinggi guna berkontribusi pada transparansi dan aksesibilitas data penting tentang hutan," ungkap Adolfo Kindgard, Forestry Officer FAO.
Meningkatkan Pengumpulan Data Penginderaan Jauh
Dengan tujuan meningkatkan kapasitas penginderaan jauh nasional, fasilitator lokakarya memberikan pelatihan mengenai aspek fisik penginderaan jauh serta teori di balik interpretasi citra satelit. Para peserta yang merupakan ahli di bidangnya juga mendapatkan pelatihan terkait metodologi, istilah, dan definisi yang digunakan dalam FRA 2025 RSS. 聽
Lokakarya ini membekali peserta dengan keterampilan untuk secara mandiri dan konsisten mengestimasi luas hutan daratan dan mangrove, serta perubahan luasnya dari tahun 2000 hingga 2024. Setiap peserta memanfaatkan untuk mengumpulkan sekitar 250 sampel RSS di wilayah keahlian mereka.
Selama acara, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kementerian Kehutanan, Agus Budi Santosa, menekankan pentingnya kemitraan dalam memajukan informasi kehutanan nasional.
鈥淪ejak tahun 1948, Indonesia dengan bangga menjadi anggota FAO, membangun kemitraan yang kuat dalam memajukan informasi kehutanan nasional. Indonesia telah menunjukkan komitmennya dengan secara konsisten mengirimkan laporan komprehensif tentang status hutan Indonesia melalui Global Forest Resources Assessment (FRA) lima tahunan, yang menampilkan Survei Penginderaan Jauh sebagai elemen utama. Keterlibatan proaktif ini menegaskan dedikasi Indonesia terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan global,鈥 ujarnya.
Baca juga: UNODC Kerja Sama dengan Industri Kelapa Sawit Memerangi dan Cegah Korupsi di Sektor Kelapa Sawit
Selain meningkatkan perkiraan luas hutan dan perubahannya, pelatihan ini juga menitikberatkan pada hutan mangrove Indonesia yang memiliki cakupan luas serta berperan penting dalam ekosistem pesisir negara. 聽
Berdasarkan data FRA 2020, Indonesia menguasai 21 persen dari total luas mangrove dunia, menjadikannya sebagai salah satu aktor utama dalam upaya global untuk memantau ekosistem pesisir yang berharga ini. 聽
Dalam sambutannya, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal, menegaskan pentingnya peran aktif Indonesia dalam Penilaian Sumber Daya Hutan.
鈥淧artisipasi Anda dalam lokakarya ini sangat penting untuk memastikan bahwa statistik hutan dan mangrove Indonesia seakurat dan seterkini mungkin. Ini juga merupakan kesempatan untuk mempelajari dan menerapkan teknik pemantauan inovatif yang akan memperkuat upaya pelaporan di masa depan,鈥 kata Rajendra.
Petani Sukabumi Meninggal Akibat Peluru Nyasar, Diduga dari Pemburu Babi |
![]() |
---|
Dorong Dekarbonisasi dan Cegah Abrasi, Kemenperin Tanam Ratusan Pohon Mangrove di Pantai KSS |
![]() |
---|
Herbal Nusantara: Solusi Alami Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Musim Berganti |
![]() |
---|
Pemburu Babi Hutan Temukan Tengkorak Manusia di Hutan Taman Nasional Halimun Salak |
![]() |
---|
Kemarau Akhir April, Menteri LH Ungkap 15 Provinsi Punya Tren Kejadian Karhutla Berskala Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.