Kasus Impor Gula
Jelang Sidang Putusan Sela Kasus Impor Gula, Tom Lembong Digandeng Erat Sang Istri Franciska
Jelang sidang lanjutan perkara dugaan korupsi impor gula, Franciska Wihardja terlihat menggandeng erat lengan Tom Lembong.Ìý
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat kembali menggelar sidang lanjutan perkara dugaan korupsi impor gula dengan terdakwa Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, Kamis (13/3/2025) hari ini.Ìý
Pantauan bet365×ãÇòͶעnews.com di ruang persidangan, Tom Lembong datang sekira 09.51 WIB.Ìý
Baca juga: Anggap Kejagung Tebang Pilih, Tom Lembong: Semua Mendag yang Menjabat Melakukan Hal yang Sama
Setibanya di ruang sidang ia langsung menghampiri istrinya, Franciska Wihardja.Ìý
Franciska Wihardja terlihat menggandeng erat lengan Tom Lembong.Ìý
Tak lama berselang hakim hadir di ruang persidangan.Ìý
Sidang putusan sela atas eksepsi dari terdakwa Tom Lembong atau kuasa hukumnya dimulai.Ìý
Seperti diketahui, Tom Lembong merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan pada 2015-2016.
Selain Tom Lembong terdapat 10 orang lainnya yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Keberatan Jaksa, Kuasa Hukum Minta Tom Lembong Dibebaskan dari Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula
Mereka adalah:
- TWN selaku Direktur Utama PT AP
- WN selaku Presiden Direktur PT AF
- HS selaku Direktur Utama PT SUJÂ
- IS selaku Direktur Utama PT MSI
- TSEP selaku Direktur PT MT
- HAT selaku Direktur Utama PT BSI
- ASB selaku Direktur Utama PT KTM
- HFH selaku Direktur Utama PT BFF Â
- IS selaku Direktur PT PDSUÂ
- CS selaku Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Dalam perkara ini Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar menyatakan, bahwa total kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut mencapai Rp 578 miliar.
Qohar menyebut total kerugian tersebut sudah bersifat final setelah pihaknya melakukan proses audit bersama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Ini sudah fiks nyata riil, berdasarkan perhitungan kerugian negara oleh BPKP adalah Rp578.105.411.622,48 (Rp 578 miliar)," kata Qohar dalam jumpa pers, Senin (20/1/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.