Reshuffle Kabinet Prabowo Gibran
Profil Nugroho Sulistyo Budi, Eks Anggota Tim Mawar Jadi Kepala BSSN Baru, Punya Harta Rp7,5 M
Berikut profil dari Nugroho Sulistyo Budi, eks anggota Tim Mawar yang kini dilantik Prabowo menjadi Kepala BSSN menggantikan Hinsa Siburian.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Letjen (Purn) TNI Nugroho Sulistyo Budi resmi menjabat sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggantikan Letjen (Purn) TNI Hinsa Siburian pada Rabu (19/2/2025).
Pengangkatan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 29P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.
"Menetapkan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Drs. Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara," kata protokoler di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Setelah itu, Presiden Prabowo Subianto mengambil sumpah dari Nugroho.
"Demi Allah, saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara."
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Nugroho menirukan Prabowo.
Setelah mengucapkan sumpah, Nugroho pun menandatangani berita acara terkait jabatan barunya sebagai Kepala BSSN baru.
Lalu seperti apa profil dari Nugroho Sulistyo Budi? Berikut ulasannya.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Makin Menguat, Siapa Pejabat yang Akan Diganti oleh Prabowo?
Profil Nugroho Sulistyo Budi
Letjen (Purn) TNI Nugroho Sulistyo Budi merupakan pria kelahiran Januari tahun 1967 atau saat ini telah berusia 57 tahun.
Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 dan satu angkatan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Letjen Purn Nugroho merupakan salah satu eks anggota Tim Mawar yang diduga menjadi dalang di balik operasi penculikan aktivis Reformasi tahun 1998.
Saat menjadi Tim Mawar, dirinya diduga memiliki tugas untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dengan kegiatan yang bersifat radikal.
Nugroho bersama Tim Mawar pun disebut-disebut yang menangkap sembilan aktivis yaitu Desmond Mahesa, Pius Lustrilanang, Haryanto Taslam, Nezar Patria, Mugiyanto, Andi Arief, Faisol Riza, Raharja Waluyo Jati, dan Aan Rusdianto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.