bet365足球投注

Kamis, 8 Mei 2025

Anggota DPR Farah Puteri Buka Suara Soal Penangkapan Kapal Asing yang Selundupkan Tekstil Ilegal

Praktik penyelundupan ini sangat merugikan ketahanan industri tekstil dan produksi tekstil (TPT) dari aspek pembelian produk TPT oleh masyarakat

dokumen pribadi
PENANGKAPAN KAPAL ASING - Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia, Jumat (31/1/2025). Ia mengapresiasi Bakamla RI yang telah melakukan penangkapan kapal asing yang melakukan penyelundupan tekstil Ilegal. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia mengapresiasi Bakamla RI yang telah melakukan penangkapan kapal asing yang melakukan penyelundupan tekstil ilegal.

Seperti diketahui, kemarin, Bakamla mengamankan kapal asing yang 聽mengangkut karung berisi pakaian bekas (ballpress) di perairan Patimban Subang, Jawa Barat, yang mengangkut 18 truk.

Baca juga: Polairud Tangani Lebih dari 100 Kasus Pidana di Laut: Penangkapan Kapal Asing, Penyelundupan Narkoba

Tiga di antaranya mengangkut balpres ilegal dengan total 1.200 koli tekstil.

Praktik penyelundupan ini sangat merugikan ketahanan industri tekstil dan produksi tekstil (TPT) dari aspek pembelian produk TPT oleh masyarakat, produksi produk tekstil kita juga menjadi berkurang.

Baca juga: Pemerintah Diharapkan Hentikan Aktivitas Agresif Kapal Asing di ZEE RI dan Laut Cina Selatan聽

Belum potensi terjangkit penyakit dari pakaian bekas dari negara asing.

鈥淪aya optimis bila kementerian dan lembaga terus bekerjasama erat dengan pemerintah daerah, kita akan mampu membentengi rumah kita dari 鈥済empuran鈥 asing terhadap industri tekstil yang telah lama menempati 3 besar industri non migas yang memberikan pendapatan besar untuk menghidupi masyarakat," katanya, Sabtu (1/2/2025).

"Tidak hanya itu, kalau industri ini terus diganggu oleh asing, maka, nasib tenaga kerja kita terdesak, karena industri tekstil memberikan kontribusi menyerap tenaga kerja yang besar,鈥 seru Farah Puteri Nahlia.

鈥淪emenjak pandemi, memang data menunjukkan bahwa industri tekstil memang mengalami tantangan besar. Subang, sebagai salah satu lokasi produsen bahan baku tekstil terbesar di Indonesia, baik itu kapas dan benang, tentu harus kita dorong agar menjadi sentra industri tekstil bukan hanya tanah air, tetapi juga dunia."

Ia menambahkan, penguatan industri tekstil di Subang, diharapkan mampu mengangkat kembali kejayaan industri garmen Indonesia.

Baca juga: ABK Indonesia Terdampar di Guangzhou China, Kerja di Kapal Asing Gaji Tak Dibayar Sejak November

Sebagai informasi, Bakamla RI melalui unsur KN (Kapal Negara) Pulau Marore-322 menangkap KMP (Kapal Motor Penyeberangan) FRD 5 di perairan Patimban Subang, Jawa Barat.

KMP FRD 5 itu mengangkut 18 truk, 3 di antaranya mengangkut balpres ilegal dengan total 1.200 koli tekstil.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah meminta kasus ini diusut tuntas. Dia mengatakan penyelundupan ilegal harus diberantas.

"Dengan adanya kasus ini, tentunya pemeriksaan harus dilakukan secara teliti supaya tidak ada kesalahpahaman, dan harus dikupas tuntas karena menyangkut penyelundupan ilegal yang harus diberantas," kata Laksdya TNI Irvansyah dalam keterangannya, Jumat (31/1/2025) kemarin.

Berita Rekomendasi
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan