Beda Penjelasan Keluarga dengan Polisi soal Wartawan yang Tewas di Hotel D'Paragon Jakarta
Keluarga Situr yang curiga lantas melaporkan kematian sang wartawan media online itu ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (5/4/2025).
Editor:
Hasanudin Aco
Sopir ambulans kemudian mengirimkan foto-foto korban yang telah meninggal.Â
"Setelah melihat foto-foto korban, keluarga curiga bahwa korban telah dihilangkan nyawanya," ujar dia.
"Kecurigaan dihilangkan nyawa, bisa diracun, bisa juga dianiaya. Kami berharap agar polisi segera menuntaskan kasus ini dan tidak berlarut-larut," sebut Rogate.
Situr Wijaya diduga meninggal pada Jumat malam sekitar pukul 22.25 WIB.
Tetapi, pihak hotel baru memanggil ambulans untuk mengevakuasi jenazah keesokan harinya.
Berdasarkan pernyataan tim ambulans, korban sudah tergeletak di bawah kasur kamar hotel dan dalam kondisi tidak memakai baju, hanya celana boxer.Â
Tim ambulans yang ingin memastikan korban benar-benar sudah meninggal, kemudian membawa Situr ke rumah sakit untuk cek EKG atau rekam jantung.
Akhirnya, tim ambulans membawa korban ke RS Duta Indah Jakarta Utara dan dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi badan sudah membiru.
Atas izin keluarga, jasad korban kemudian dilakukan autopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Untuk hasil autopsi kan kita tunggu hasil visum luarnya," kata Arfan, Sabtu (5/4/2025), dilansir bet365×ãÇòͶעJakarta.com.
Penjelasan polisi
Polisi telah merilis hasil penyelidikan sementara terkait kasus tewasnya Situr Wijaya.
Polisi menjelaskan terkait rekaman CCTV yang merekam gerak-gerik Situr Wijaya sebelum tewas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan Situr sempat terekam bersama seorang saksi berinisial V pada Kamis (3/4/2025) sebelum ditemukan tewas.
Lalu, setelah itu tidak terlihat adanya orang yang masuk atau keluar dari kamar Situr.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.