bet365×ãÇòͶע

Kamis, 8 Mei 2025

Ibu dan Anak Tewas dalam Toren

Motif Pria Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar, Sakit Hati Diejek Gagal Gandakan Uang

Terungkap kronologi pembunuhan ibu dan anak dalam toren di Tambora, Jakarta Barat (Jakbar) yang diduga dilakukan oleh seorang pria bernama Febri.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
WartaKotalive.com/Nuri Yatul Hikmah
PEMBUNUH IBU DAN ANAK- Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mengamankan satu orang pelaku pembunuhan ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang ditemukan tewas mengenaskan dalam toren air rumahnya, RT 05 RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) lalu. Pelaku ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah pada Minggu (9/3/2025). Terungkap kronologi pembunuhan dan motif pelaku. 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap kronologi serta motif pembunuhan ibu dan anak dalam toren atau penampungan air di sebuah rumah di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar).

Dua korban bernama Tjong Sioe Lan (59) dan putrinya, Eka Serlawati (35), itu ditemukan tewas membusuk dalam toren air rumahnya di Jalan Angke Barat RT 5/RW 02, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 23.30 malam.

Kemudian pada Minggu (9/3/2025), polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Pelaku pembunuhan tersebut adalah seorang pria bernama Febri.

Kasatreskrim Polres Metro Jakbar AKBP Arfan Sipayung mengungkapkan bahwa pelaku Febri memiliki utang kepada korban sebesar Rp90 juta.

Pelaku kemudian mengelabui korban dengan cara mengaku bisa menggandakan uang, tetapi ritualnya gagal.

"Saat itu dia mengarang cerita bisa menggandakan uang. Utang itu untuk kebutuhan hidup," kata Arfan, Kamis (13/3/2025) dilansir dari .

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menambahkan bahwa korban dikenal oleh warga sekitar sangat dermawan karena sering meminjamkan uang tanpa ada bunga.

Baca juga: Cara Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar Kelabui Polisi, Nyamar Jadi Gembel di Banyumas

Pelaku menjadi salah satu yang rutin meminjam uang kepada korban untuk kebutuhan sehari-hari.

"Pelaku meminjam uang itu dari tahun 2021 sampai tahun 2025. Pelaku berjanji setiap meminjam, pelunasannya secara dicicil," ujar Twedi, Kamis.

Sebelum membunuh, pelaku sering bercerita tentang praktik perdukunan salah satunya menggandakan uang.

Selain itu, pelaku juga mengaku bisa mencarikan jodoh untuk Eka dengan ritual yang harus dijalankan.

Akhirnya pada 1 Maret 2025 lalu korban yang percaya pelaku punya kemampuan lebih itu membeli sejumlah kebutuhan ritual seperti bunga tujuh rupa dan lain-lain.

"Jadi pelaku ini punya teman Krismatoyo ini dukun pengganda uang dan dukun pencari jodoh bernama Kakang. Pelaku sempat pakai nomor telepon lain untuk komunikasi dengan korban sebagai Krismatoyo dan Kakang," ungkap Twedi.

Korban juga menyiapkan uang Rp50 juta saat ritual untuk digandakan oleh pelaku menjadi berkali-kali lipat.

Halaman
12
Sumber:
Berita Rekomendasi
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan