Digitalisasi Makin Intensif, Bamsoet Ajak Masyarakat Peka Kemajuan Digital Guna Peningkatan Ekonomi
Bambang Soesatyo, mengingatkan dunia saat ini sudah mengarah ke digitalisasi. Interaksi sosial, perputaran ekonomi, hingga dunia pendidikan akan lebih
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, mengingatkan dunia saat ini sudah mengarah ke digitalisasi. Interaksi sosial, perputaran ekonomi, hingga dunia pendidikan akan lebih banyak berada di ruang digital, seperti media sosial hingga metaverse.
Sebagai gambaran, lembaga akuntan publik dan lembaga riset bisnis Price Waterhouse Cooper (PwC) menyebut, potensi ekonomi dari dunia metaverse pada 2019 mencapai USD 46,4 miliar. Hal ini berpotensi meningkat menjadi USD 476,4 miliar pada 2025 dan bahkan merangkak menjadi USD 1,5 triliun tahun 2030.
"Di Indonesia, tahun lalu Google Temasek, Bain and Company mencatat pertumbuhan ekonomi digital kita mencapai 22 persen dengan nilai ekonomi sebesar USD 77 miliar. Menyumbang 40 persen dari total transaksi digital ASEAN. Proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dinilai sangat menjanjikan. Pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai USD 130 miliar," ujar Bamsoet dalam Orasi Ilmiah Seminar Akademik Universitas Terbuka Jambi secara virtual, Jumat (14/7/23).
Baca juga: Bambang Soesatyo Apresiasi Maruarar Sirait yang Bagikan Tali Asih Kepada 500 Koster
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, PJ Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah, Wakil Rektor III Universitas Terbuka Adi Winata, serta Direktur Universitas Terbuka (UT) Jambi Yasir Riady.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, potensi digitalisasi Indonesia juga bisa mendorong sektor pariwisata. Terlebih dengan adanya program pemerintah melalui desa wisata agro (DEWA), desa wisata industri (DEWI), dan desa digital (DEDI). Sawah, gunung, laut, dan bentangan keindahan alam lainnya.
Ini bisa dimanfaatkan setiap desa untuk mengembangkan DEWA, DEWI, dan DEDI yang kemudian dipromosikan melalui berbagai saluran digital. Sehingga bisa memberikan efek luar biasa dalam menyerap tenaga kerja dan mendatangkan pemasukan bagi masyarakat sekitar pedesaan.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Perlindungan Data Pribadi dan Penguatan Kedaulatan Siber Indonesia
Bangsa Indonesia juga patut bersyukur bahwa pertumbuhan UMKM yang sudah go digital jumlahnya semakin meningkat. Hingga Maret 2023 sudah mencapai 21,8 juta unit, diharapkan terus tumbuh hingga mencapai 24 juta unit pada akhir tahun 2023.
Di sisi lain, dengan jumlah UMKM yang diperkirakan mencapai 65,4 juta, artinya masih ada lebih dari 40 juta UMKM yang belum terintegrasi dalam ekosistem digital.
"Mewujudkan pemerataan akses digital, khususnya bagi pelaku UMKM menjadi faktor krusial dalam upaya membangun ketahanan ekonomi nasional. Karena kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional begitu besar dan signifikan, dengan menyumbang 61,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Karena itu, membangun kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, harus dimaknai seiring sejalan dengan upaya untuk memajukan UMKM," jelas Bamsoet.
Baca juga: Dukung Rakornas ke-II PBB, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Rawat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Dosen Tetap Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Borobudur dan Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD (PADIH UNPAD) sekaligus alumni S1 Hukum Universitas Terbuka ini juga mengingatkan, gencarnya digitalisasi yang membuat masifnya interaksi manusia di ruang digital juga harus dibarengi dengan peningkatan keadaban dan literasi digital.
Terlebih menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, ruang digital jangan sampai tercemar oleh polusi politisasi SARA maupun berbagai tindakan black campaign yang dapat memecah belah bangsa.
"Mari dukung Caleg, Capres, Cagub, Cabup/Cawalkot kita dengan sewajarnya. Tidak perlu fanatik dan berlebihan, apalagi sampai mengorbankan ikatan kekeluargaan, menyebabkan perceraian, hingga membelah ikatan soliditas kebangsaan. Jaga ruang digital kita dari polusi politisasi yang dapat menyebabkan rusaknya persaudaraan antar sesama anak bangsa," pungkas Bamsoet. (*)
Wakil Wali Kota Bogor Tanggapi Kasus Kakek Penjual Pisang Dianiaya Pemotor hingga Hidung Berdarah |
![]() |
---|
Kakek Penjual Pisang di Bogor Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah, Polisi: Pelaku Warga Bekasi |
![]() |
---|
Sosok dan Bisnis Gabriel Rey, Pemilik Lamborghini 'Bitcoin' yang Kecelakaan di Tol Jombang |
![]() |
---|
Bamsoet: RUU Perampasan Aset Jadi Instrumen Hukum Berantas Korupsi dan Segala Kejahatan Ekonomi |
![]() |
---|
Beda Pendapat Gubernur Kaltim dan Gubernur Bengkulu soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.