bet365×ãÇòͶע

Senin, 5 Mei 2025

Video Syur Pak Guru di Gorontalo

Mengenal Sexual Grooming, Modus Kasus Video Guru dan Siswi di Gorontalo, Pelaku Manipulasi Korban

Dalam kasus video guru dan siswi SMA di Gorontalo, pelaku diduga melakukan sexual grooming pada korban yang berstatus yatim piatu dan di bawah umur.

Dodi Kurniawan/bet365×ãÇòͶע Lampung
Ilustrasi video tak senonoh - Dalam kasus video guru dan siswi SMA di Gorontalo, pelaku diduga melakukan sexual grooming pada korban yang berstatus yatim piatu dan di bawah umur. 

TRIBUNNEWS.com - Dalam kasus video syur guru dan siswi di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pelaku berinisial DH (57) diketahui memanfaatkan status siswinya yang merupakan anak yatim piatu.

DH sengaja membuat siswi tersebut nyaman, hingga berakhir mengajak korban bersetubuh.

"Modus operandi adalah hubungan asmara, karena yang bersangkutan (korban) merasa tersangka mengayomi, membantu juga, jadi korban siswi merasa nyaman," jelas Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, Rabu (25/9/2024), dilansir bet365×ãÇòͶעGorontalo.com.

Hal serupa sebelumnya juga disampaikan Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gorontalo, Brigpol Jabal Nur.

Jabal menurutkan, korban diduga terbuai kasih sayang DH hingga akhirnya bersedia diajak bersetubuh.

"Akhirnya dia (korban) merasakan perhatian lebih seperti seorang bapak," kata Jabal, Selasa (24/9/2024).

Hal yang dilakukan DH bisa disebut sebagai perilaku sexual grooming.

Lantas, apa itu sexual grooming?

Dikutip dari WebMD, sexual grooming adalah perilaku saat predator seksual menjalin hubungan dengan seorang anak di bawah umur atau usia dewasa, untuk mengeksploitasi korban.

Awalnya, pelaku akan membangun kepercayaan korban yang kemudian digunakan untuk mengendalikan, mengisolasi, dan mengeksploitasi korban secara emosional, fisik, dan seksual.

Pelaku sexual grooming sering kali terlihat suka menolong, baik, dan tampak menyayangi pada awalnya.

Baca juga: Nasib Siswi MAN Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru di Gorontalo, Dikeluarkan dari Sekolah

Mereka mudah dipercaya hingga membuat korban lengah.

Tapi, pelaku sexual grooming kerap menggunakan ancaman, kekerasan, atau paksaan lain untuk memaksa korbannya melakukan aktivitas seksual yang sebenarnya tidak diinginkan korban.

Biasanya, pelaku sexual grooming menargetkan anak-anak di bawah umur, remaja, atau orang dewasa yang rentan.

Halaman
1234
Sumber:
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan