Paus Baru
Alasan Robert Prevost Gunakan Nama Paus Leo XIV, Mengambil dari Garis Keturunan Leo yang Agung
Inilah alasan Robert Prevost menggunakan nama Paus Leo XIV setelah terpilih menjadi penghuni takhta Santo Petrus ke-267, Kamis (8/5/2025).
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Setelah beberapa hari mengadakan konklaf untuk memilih paus baru, Vatikan akhirnya mengumumkan sosok paus baru, Kamis (8/5/2025).
Sosok tersebut adalah Robert Prevost, orang Amerika Serikat pertama yang menjadi pemimpin Gereja Katolik setelah kematian Paus Fransiskus.
Dalam pengumuman yang dibuat Vatikan, Robert Prevost akan menggunakan nama Paus Leo XIV selama kepausannya.
Nama 'Leo' diadopsi Robert Prevost menempatkannya dalam garis keturunan yang terkait dengan kepemimpinan yang kuat.
Selain itu, nama 'Leo' mengingatkan pada Paus Leo yang Agung, yang menjabat dari tahun 440 hingga 461.
Paus Leo I adalah sosok paus yang dikenal dengan aksi heroiknya yang membujuk bangsa Hun untuk tidak menyerang Roma.
Pemilihan 'Leo' sebagai nama kepausan memiliki pengaruh yang kuat secara historis. Nama tersebut telah diadopsi oleh 14 paus.
Dikutip dari Newsweek, paus terakhir sebelum Prevost adalah Paus Leo XIII, yang memimpin gereja dari tahun 1878 hingga 1903.
Ia memiliki masa pemerintahan terlama keempat dari semua paus dan menghasilkan ensiklik Rerum Novarum.
Walaupun Prevost belum secara eksplisit mengonfirmasi alasannya untuk nama tersebut, garis keturunan yang diikutinya mencakup Leo III, yang memahkotai Charlemagne sebagai Kaisar Romawi Suci pada tahun 800, dan Leo X, yang mengucilkan Martin Luther pada tahun 1821.
Sosok Robert Prevost
Baca juga: Sosok Paus Leo XIV, Orang Amerika Pertama yang Menjadi Paus, Lama Hidup di Peru
Meski lama hidup di Peru, Robert Prevost lahir di Chicago, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1955.
Orang tua Robert Prevost merupakan keturunan Spanyol dan Prancis-Italia.
Sebelum pindah ke Peru, ia sempat menjabat sebagai putra altar dan ditahbiskan sebagai pendeta pada tahun 1982.
Di usia 30 tahun, atau tiga tahun setelah menjadi pendeta, Robert Prevost pindah ke Peru sebagai bagian dari misi Agustinian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.