Aplikasi Kencan Jepang Pakai Data Resmi dari Pemerintah untuk Pastikan Pengguna Belum Menikah
Aplikasi kencan di Jepang terhubung dengan data pemerintah untuk cek status pernikahan!
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Dalam upaya meningkatkan kepercayaan pengguna dan mencegah penipuan, aplikasi kencan populer di Jepang, Tapple, memperkenalkan fitur baru untuk memverifikasi status pernikahan.
Fitur ini diluncurkan pada Rabu, 30 April 2025, dan terhubung langsung dengan catatan resmi pemerintah.
Langkah ini diambil untuk menekan kasus pengguna yang telah menikah tetapi berpura-pura lajang di platform kencan daring.
Pengguna aplikasi kencan kini dapat memberikan izin kepada aplikasi untuk mengakses portal pemerintah secara daring.
Setelah status perkawinan diverifikasi, akun individu yang terbukti sudah menikah akan langsung ditangguhkan.
Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dalam pencarian pasangan dan mendorong kejujuran di antara pengguna.
Kekhawatiran Pengguna
Tapple, yang memiliki lebih dari 20 juta pengguna, mencatat bahwa lebih dari setengah penggunanya merasa khawatir tentang kejujuran lawan bicara mereka.
Berdasarkan survei internal, 69 persen pengguna perempuan dan 54 persen pengguna laki-laki menyatakan kekhawatiran mengenai keaslian status pernikahan pengguna lain.
Selain itu, 97 persen perempuan dan 83 persen laki-laki mengaku ingin mengetahui secara pasti apakah calon pasangan mereka masih lajang atau sudah menikah.
Inisiatif Tapple mendapat dukungan luas di tengah kekhawatiran nasional Jepang akan angka kelahiran yang terus menurun.
Survei pemerintah pada Juli 2024 menunjukkan bahwa seperempat dari pasangan menikah berusia 40 tahun ke bawah bertemu melalui aplikasi kencan daring.
Baca juga: Kapal Ikan Taiwan Terbakar di Laut Jepang, Satu Awak WNI Masih Hilang
Sebagai negara dengan populasi tertua kedua di dunia setelah Monako, Jepang terus mencari cara untuk mengatasi krisis demografi, termasuk mendorong pernikahan dan angka kelahiran.
Selain Tapple, pemerintah Kota Tokyo juga mengembangkan aplikasi kencan mereka sendiri.
Aplikasi tersebut mengharuskan pengguna mengunggah dokumen resmi yang membuktikan bahwa mereka belum menikah secara hukum dan menandatangani surat pernyataan kesiapan untuk menikah.
Dengan pendekatan yang lebih transparan dan berbasis data resmi, Jepang berharap teknologi dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan tantangan sosial yang dihadapi warganya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.