Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.161: Ledakan Guncang Kyiv, Ukraina Aktifkan Sistem Pertahanan Udara
Ledakan mengguncang Kyiv pada Selasa (29/4/2025) dini hari, setelah angkatan udara Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara di Kyiv.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-1.161 pada Selasa (29/4/2025).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Washington berkomitmen untuk mengakhiri "perang yang tidak masuk akal ini".
Kanselir Jerman yang baru, Friedrich Merz, menegaskan dukungan terhadap Ukraina akan menjadi inti dari pemerintahannya.
Serangkaian ledakan mengguncang Kyiv pada Selasa (29/4/2025) dini hari, setelah angkatan udara Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara terhadap ibu kota.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.161:
-
AS Tegaskan Komitmen Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Rubio Hubungi Lavrov Jelang Tawaran Gencatan Senjata
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, bahwa Washington berkomitmen untuk mengakhiri "perang yang tidak masuk akal ini".
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam pembacaan panggilan telepon pada Minggu, dikutip dari The Guardian.
"Amerika Serikat serius dalam memfasilitasi berakhirnya perang yang tidak masuk akal ini," tegas Bruce.
Dalam percakapan tersebut, Rubio membahas "langkah selanjutnya dalam perundingan damai Rusia-Ukraina" serta menekankan "perlunya mengakhiri perang sekarang".
Panggilan antara Rubio dan Lavrov ini dilakukan sehari sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan gencatan senjata sepihak selama tiga hari, yang diumumkan pada Senin (28/4/2025).
Baca juga: Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari di Ukraina, Zelensky Ragukan Ketulusan Rusia
-
Kanselir Jerman Friedrich Merz Tegaskan Dukungan Kuat untuk Ukraina
Kanselir Jerman yang baru, Friedrich Merz, menegaskan bahwa dukungan terhadap Ukraina akan menjadi inti dari pemerintahannya.
Hal ini disampaikan saat ia mengumumkan penunjukan Johann Wadephul, seorang pakar kebijakan luar negeri pro-Kyiv dan mantan tentara, sebagai Menteri Luar Negeri yang baru.
Dilaporkan oleh Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) dan dikutip berbagai sumber, Wadephul merupakan anggota parlemen konservatif yang telah lama menjadi penasihat Merz dalam urusan luar negeri.
Wadephul dikenal sebagai pendukung kuat bantuan militer untuk Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.