Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Tanggapi Zelensky yang Ingin Beli Sistem Patriot AS: Dia Memulai Perang, lalu Minta Rudal
Presiden AS Donald Trump menyindir Presiden Ukraina Zelensky yang minta sistem Patriot: Ia memulai perang Rusia-Ukraina, lalu memohon rudal kepada AS.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan mengatakan ia seharusnya tidak pernah memulai perang dengan Rusia.
Trump mengomentari tawaran terbaru Zelensky untuk membeli baterai pertahanan udara Patriot AS senilai 15 miliar dolar AS dengan bantuan negara-negara Eropa yang mendukungnya.
鈥淒ia selalu ingin membeli rudal,鈥 kata Trump dalam konferensi pers bersama Presiden El Salvador Nayib Bukele di Ruang Oval pada hari Senin (14/4/2025).
"Ketika Anda memulai perang, Anda harus tahu bahwa Anda dapat memenangkan perang," katanya tentang Zelensky.
Ia menuduh Zelensky memulai perang dengan Rusia dan kini meminta AS untuk memberi sistem pertahanan rudal.
"Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang 20 kali lebih besar dari Anda dan kemudian berharap orang-orang memberi Anda beberapa rudal," ujar Trump.
Trump menambahkan ia memberi Javelin, rudal antitank portabel buatan Amerika, kepada Ukraina selama masa jabatan presiden pertamanya dan Ukraina memenangkan pertempuran besar pertama melawan Rusia saat itu.
Presiden AS juga menuduh pendahulunya, Joe Biden, dan mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, gagal mencegah pecahnya perang di Ukraina.
Trump sebelumnya telah menyatakan pandangan berbeda saat menyambut Presiden Salvador Nayib Bukele di Gedung Putih, di mana ia mengakui Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah melakukan kesalahan.
Ia menunjukkan Zelensky, Biden, dan Putin berbagi tanggung jawab atas perang tersebut.
"Semua orang pantas disalahkan," kata Trump.
Baca juga: Trump Kembali Salahkan Zelensky soal Perang Rusia-Ukraina, Kritik juga Dilempar ke Biden dan Putin
Namun, fokus utama Trump adalah pada Zelensky, yang sebelumnya berdebat sengit di Gedung Putih pada 28 Februari lalu, di mana ia secara terbuka menegur Trump bersama Wakil Presiden J.D. Vance.
Trump mengenang pertemuan itu, dengan mengatakan, "Kami menghadapi sesi yang sulit dengan orang ini. Dia terus meminta lebih dan lebih lagi."
Ia mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina adalah perang Biden, bukan perangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.