Konflik Suriah
Dukung Ahmad al-Sharaa, Arab Saudi Dikabarkan Bakal Lunasi Penuh Utang Suriah kepada Bank Dunia
Langkah Arab Saudi ini menjadi tanda bahwa negara-negara Teluk sepakat untuk terus memberikan dukungan krusial kepada pemerintahanSuriah yang baru
Penulis:
Bobby W
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi tunjukkan dukungannya kepada pemerintahan Suriah yang baru dengan rencana melunasi utang mereka kepada Bank Dunia.
Dikutip dari Reuters, ada tiga sumber di pemerintahan Ahmad al-Sharaa yang telah mengonfirmasi kabar tersebut pada Senin (14/4/2025).
Kebijakan ini membuka jalan bagi persetujuan bantuan hibah dalam nominal jutaan dolar untuk rekonstruksi dan mendukung sektor publik Suriah yang sebelumnya lumpuh.
Rencana ini sekaligus menjadi contoh pertama dari komitmen Arab Saudi untuk memberikan pendanaan kepada pemerintahan Suriah di bawah Ahmad al-Sharaa yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad tahun lalu.
Langkah Arab Saudi ini juga menjadi tanda bahwa negara-negara Teluk sepakat untuk terus memberikan dukungan krusial kepada Suriah.
Kesepakatan tersebut termasuk inisiatif Doha guna membiayai gaji pegawai pemerintahan Suriah yang selama ini tertunda karena ketidakpastian terkait sanksi AS.
Bulan lalu, Qatar juga mengumumkan rencana menyuplai gas ke Suriah melalui Yordania untuk meningkatkan pasokan listrik yang minim di negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, langkah tersebut dikabarkan juga telah mendapat persetujuan secara implisit Washington.
Menanggapi kabar tersebut, Juru bicara Kementerian Keuangan Arab Saudi masih enggan untuk memberikan pengumuman resmi terkait kebijakan tersebut.
"Kami tidak berkomentar atas spekulasi, tetapi akan mengumumkan jika dan ketika hal tersebut menjadi resmi," ungkapnya kepada Reuters
Kantor media pemerintah Arab Saudi, juru bicara Bank Dunia, dan pejabat pemerintah Suriah juga belum segera merespons permintaan komentar terkait kabar tersebut.
Baca juga: Israel Batalkan Tur Wisata Provokatif di Wilayah Suriah, Ini Alasannya
Suriah memiliki tunggakan sekitar $15 juta kepada Bank Dunia yang harus dilunasi sebelum lembaga keuangan internasional tersebut dapat menyetujui hibah dan bentuk bantuan lainnya.
Namun, Damaskus kekurangan mata uang asing dan rencana sebelumnya untuk melunasi utang menggunakan aset yang dibekukan di luar negeri gagal terealisasi, menurut dua sumber yang mengetahui masalah ini.
Pejabat Bank Dunia juga telah membahas penyediaan pendanaan untuk merekonstruksi jaringan listrik Suriah yang hancur akibat perang bertahun-tahun dan mendukung pembayaran sektor publik, menurut dua sumber.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.