Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.133: Uni Eropa Tuduh Rusia Tunda Gencatan Senjata di Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.133: Uni Eropa menuduh Rusia tunda gencatan senjata di Ukraina. Ia menyebut Rusia tidak menginginkan perdamaian.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.133 pada Selasa (1/4/2025).
Selama 24 jam terakhir, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan adanya 216 pertempuran di garis depan.
Pada pukul 08.00 waktu setempat, militer Ukraina melaporkan bahwa tentara Rusia menyerang komunitas Yunakivska dan melukai satu orang.
Selain itu, untuk pertama kalinya, militer Ukraina melaporkan bahwa tidak ada serangan drone yang terdeteksi di wilayah udaranya, seperti diberitakan Suspilne.
Uni Eropa Kecam Rusia yang Tunda Gencatan Senjata di Ukraina
Para menteri luar negeri Eropa telah mengecam Moskow karena menunda gencatan senjata di Ukraina.
Kecamam tersebut disampaikan setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu pembicaraan gencatan senjata akan menjadi proses yang berlarut-larut.
"Rusia sedang bermain-main dan tidak benar-benar menginginkan perdamaian. Jadi pertanyaan kami adalah, bagaimana kami dapat memberikan lebih banyak tekanan pada Rusia," kata Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Madrid Senin (31/3/2025).
Menurut menteri luar negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, harus ada semacam tenggat waktu bagi Rusia untuk menerima gencatan senjata di Ukraina.
Menlu Prancis Sebut Rusia Harus Tegas Ingin Jalur Damai atau Tidak
Menteri luar negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, mengatakan Rusia berutang tanggapan yang jelas kepada Amerika Serikat (AS) tentang apakah mereka ingin menempuh jalur perdamaian atau tidak.
Baca juga: Dekrit Baru Putin: 160.000 Warga Rusia Dipanggil untuk Wajib Militer
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengancam sanksi terhadap pembeli minyak Rusia yang tersisa jika Vladimir Putin tidak segera menyetujui gencatan senjata.
Rusia secara efektif telah menolak usulan AS untuk gencatan senjata umum selama 30 hari.
Moskow sebaliknya menginginkan gencatan senjata parsial di Laut Hitam tetapi telah berupaya untuk memberlakukan persyaratan yang luas.
Rusia Disebut Hindari Upaya Menahan Gencatan Senjata
Lembaga Studi Perang (ISW), dalam penilaiannya pada hari Senin, mengatakan ada upaya Rusia yang terus berlanjut untuk menahan gencatan senjata sementara di Laut Hitam sebagai sandera untuk menghentikan upaya menuju gencatan senjata umum dan mendapatkan konsesi tambahan dari barat.
"Tidak mungkin Amerika Serikat, Ukraina, dan Rusia dapat menegosiasikan persyaratan gencatan senjata umum dalam tiga minggu ke depan," kata ISW.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.