Konflik Palestina Vs Israel
Jadi Buronan ICC, Mengapa Netanyahu Nekat Kunjungi Hungaria?
Meskipun menghadapi tantangan hukum yang serius, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap melanjutkan rencananya untuk mengunjungi Hungaria.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun menghadapi tantangan hukum yang serius, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap melanjutkan rencananya untuk mengunjungi Hungaria.
Kunjungan ini dijadwalkan berlangsung dari Rabu, 24 Maret 2025 hingga Minggu, 6 April 2025.
Kunjungan ini dilakukan atas undangan dari Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
Surat perintah penangkapan dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Netanyahu karena dugaan kejahatan perang yang berkaitan dengan konflik di Gaza.
Hal ini tentunya menambah kompleksitas kunjungan tersebut, mengingat ICC adalah lembaga internasional yang bertanggung jawab untuk mengadili kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mengapa Netanyahu Tetap Melanjutkan Kunjungan Ini?
Dikutip dari laporan Al Jazeera, perjalanan ini menunjukkan tekad Netanyahu untuk membangun dukungan internasional, khususnya dari negara-negara Eropa.
Orban, yang dikenal sebagai pemimpin nasionalis sayap kanan, telah secara terbuka menyatakan penolakannya untuk menegakkan keputusan ICC.
Bahkan, Hungaria membatalkan pengakuannya terhadap surat perintah penangkapan tersebut pada November lalu.
Sumber dari The Times of Israel menyebutkan bahwa Netanyahu berencana memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong dukungan Hungaria terhadap rencana presiden AS, Donald Trump, terkait Gaza.
Trump sebelumnya mengungkapkan visinya untuk mengubah Gaza menjadi sebuah resor Mediterania.
Namun, hingga saat ini, Hungaria belum memberikan pernyataan resmi mengenai rencana tersebut.
Apa Reaksi dan Pandangan Mengenai Kunjungan Ini?
Kunjungan ini menunjukkan upaya yang dilakukan Netanyahu untuk memperkuat dukungan internasional terhadap Israel, meskipun Hungaria sebagai anggota Uni Eropa sebenarnya berkewajiban untuk mematuhi putusan ICC.
Namun, reaksi resmi dari pemerintah Budapest terkait kunjungan ini masih belum ada.
Sebagai informasi tambahan, ini adalah perjalanan luar negeri kedua bagi Netanyahu sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Sebelumnya, pada Februari, dia telah melakukan kunjungan ke Washington untuk bertemu dengan Donald Trump.
Israel sendiri menolak tuduhan yang dilayangkan terhadap para pemimpinnya, dengan menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak berdasar dan tidak masuk akal.
Dalam konteks ini, kunjungan Netanyahu ke Hungaria bukan hanya sekadar perjalanan diplomatik, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mencari dukungan di tengah tekanan hukum yang sedang dihadapinya.
Dengan demikian, kunjungan Netanyahu ke Hungaria menjadi sorotan publik yang menarik, mengingat situasi hukum yang menyelimuti dirinya dan upayanya untuk tetap berhubungan dengan sekutu-sekutu internasional.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.