Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Sesumbar Mampu Bertahan di Medan Perang Meski Trump Setop Bantuan Militer
Ukraina sesumbar, mengeklaim pasukannya masih mampu bertahan di medan perang melawan Rusia meskipun Trump menghentikan bantuan militer ke Kyiv
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM -聽Pemerintah Ukraina mengeklaim pasukannya masih mampu bertahan di medan perang melawan Rusia meskipun Presiden AS Donald Trump menghentikan bantuan militer ke Kyiv.聽
Menurut Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, Kyiv saat ini masih memiliki sumber daya untuk mempertahankan pasukannya.聽
"Militer dan pemerintah kita memiliki kemampuan, peralatan, katakanlah, untuk mempertahankan situasi di garis depan," ujarnya.聽
Klaim ini dilontarkan pasca Trump menangguhkan semua bantuan militer ke Kiev, usai terlibat cekcok dengan Presiden Ukraina Volodymyr 聽Zelensky saat menggelar pertemuan di Gedung Putih.
Keputusan Donald Trump untuk menghentikan bantuan militer kemungkinan besar akan menyebabkan Ukraina menderita lebih banyak korban jiwa dengan laju yang lebih cepat
Meski begitu seorang pakar pertahanan di Kyiv mengatakan Ukraina memiliki "batas keamanan sekitar enam bulan" dan dapat bertahan hidup setidaknya dalam jangka pendek tanpa bantuan militer AS.聽
Hal tersebut dikonfirmasi oleh pejabat senior Barat yang menilai bahwa Ukraina dapat bertahan lantaran negara ini sebelumnya telah menimbun senjata dan amunisi sejak sebelum kemenangan pemilu Donald Trump November lalu.
"Mereka mendapatkan banyak peralatan sebelum pelantikan, peralatan tersebut akan cukup untuk membuat Ukraina tetap bertempur jauh melampaui apa yang mereka gambarkan,鈥 kata seorang pejabat senior Barat mengutip dari The Guardian.
Bantuan AS Berperan Penting Bagi Ukraina
Berbanding terbalik dengan pakar lainnya, Pakar militer AS menilai bahwa dampak penghentian bantuan tidak akan langsung terasa, namun dalam jangka panjang dapat melemahkan pertahanan Ukraina.
Ini karena bantuan militer AS memainkan peran penting dalam memperkuat kemampuan militer Ukraina.聽
Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Imbas Risalah Donald Trump Setop Bantuan Militer ke Ukraina
Sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022, Ukraina telah menerima bantuan berupa peralatan canggih seperti sistem pertahanan udara (misalnya, Patriot dan HIMARS), kendaraan tempur, peluru kendali, dan pelatihan bagi pasukan mereka.聽
Jika bantuan AS dihentikan, Ukraina akan kehilangan akses ke banyak teknologi militer canggih yang sangat penting dalam menghadapi agresi Rusia.
Selain itu hilangnya dukungan militer AS bakal mempengaruhi kemampuan bertempur Ukraina, menyebabkan hilangnya keunggulan pasukan dalam pertempuran.
Apabila Ukraina tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mempertahankan wilayah yang masih dikuasai, ada kemungkinan Rusia akan berhasil merebut lebih banyak wilayah yang sebelumnya berada di bawah kendali Ukraina, mempercepat kemenangan Rusia di beberapa front pertempuran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.