bet365×ãÇòͶע

Ìý

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, media sosial ramai dengan video yang menampilkan pengusaha lokal dan diduga oknum ormas di Kota Cilegon, Banten, yang meminta jatah proyek pekerjaan Rp 5 triliun ke investor asing.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta adanya investigasi mendalam mengenai viralnya video pengusaha dan ormas di Kota Cilegon tersebut.Ìý

Baca juga: Respons soal Reformasi TKDN, Apindo: Berkaitan dengan Insentif atau hanya Roadmap?

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W. Kamdani menyebut, kejadian yang melibatkan oknum Kadin Cilegon yang ribut dengan kontraktor proyek PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Chengda Engineering Co untuk diinvestigasi.Ìý

"Mengenai Cilegon saya cuma mengatakan bahwa saya rasa kita perlu tahu duduk persoalannya saya rasa mereka (kepolisian) akan investigasi lebih lanjut," kata Shinta dalam Media Briefing Apindo Indonesia Quarterly Update di Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025).

Investigasi mendalam diperlukan untuk memastikan apakah oknum tersebut memang mengatasnamakan organisasi atau individu.

Apindo sendiri kata Shinta belum mengetahui informasi yang jelas terkait peristiwa yang tengah viral di media sosial tersebut.Ìý

Baca juga: Apindo: Badai PHK Sudah Sangat Mengkhawatirkan, Januari-Maret Ada 73.992 Pekerja Dirumahkan

Disamping itu, Ketum Apindo menyoroti mengenai keamanan bagi investor ataupun pengusaha dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

Terlebih keamanan berinvestasi menjadi poin yang bakal mempengaruhi iklim usaha, dimana jadi pertimbangan investor menanamkan modalnya atau tidak.Ìý

"Yang kami mau garisbawahi lebih dari aspek keamanan dan ormas. Itu yang menjadi satu perhatian sangat penting karena ini juga mengganggu daripada iklim usaha yang baik," imbuhnya.Ìý

Sebelumnya pembangunan pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) viral setelah muncul video yang menunjukkan dugaan permintaan 'bagian' proyek oleh sejumlah pihak lokal.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat pertemuan antara beberapa perwakilan organisasi lokal dengan pihak Chengda Engineering Co, kontraktor proyek tersebut.Ìý

Dalam video tampak sejumlah individu mengenakan seragam dengan logo berbagai lembaga, mulai dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), HIPPI, Hipmi, Gapensi, hingga HNSI.

Pertemuan yang semula tampak formal tersebut berubah menjadi perdebatan ketika seorang pria, yang mengaku sebagai perwakilan Kadin Cilegon, menyampaikan tuntutan secara terbuka mengenai pembagian proyek tanpa melalui mekanisme lelang.