Harga Emas
Harga Emas Bakal Terus Merosot, Ini Biang Keroknya
Konflik antara India dan Pakistan yang sempat memanas, kini mulai mereda setelah tercapainya gencatan senjata yang dimediasi oleh PBB dan Amerika.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat emas Ibrahim Assuaibi menyebut harga emas dunia berpotensi terus mengalami tekanan dan terus mengalami penurunan.
"Saat ini di kisaran 3.245 dolar AS per troy ons, dan berpotensi melanjutkan penurunan hingga menembus level 3.185 dolar AS per troy ons," kata Ibrahim di Jakarta, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, jika tekanan berlanjut, bukan tidak mungkin harga emas menyentuh titik terendah di 3.150 dolar AS per troy ons.Ìý
Baca juga: Harga Emas Antam 12 Mei Terjun ke Rp 1.905.000 Per Gram
Ia menyampaikan, ada sejumlah faktor fundamental dan geopolitik yang menekan harga logam mulia.
Pekan lalu, pernyataan dari para pejabat Bank Sentral Amerika mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga masih jauh dari harapan. Ini membuat dolar AS tetap kuat dan emas kehilangan daya tariknya sebagai aset lindung nilai.
Ibrahim juga menyoroti redanya ketegangan di kawasan Asia Selatan sebagai salah satu faktor pendorong penurunan harga.Ìý
Konflik antara India dan Pakistan yang sempat memanas, kini mulai mereda setelah tercapainya gencatan senjata yang dimediasi oleh PBB dan Amerika Serikat.
"Ketika eskalasi konflik mereda, kekhawatiran geopolitik ikut menurun. Ini membuat pelaku pasar besar melakukan taking profit dari emas," jelasnya.
Selain itu, kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dicapai di Swiss turut menekan harga emas. Dalam kesepakatan itu, kedua negara sepakat menurunkan tarif impor secara signifikan.
Amerika menurunkan bea masuk dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara Tiongkok dari 125 persen menjadi 10 persen. Ini memunculkan harapan pemulihan ekonomi.
"Dan lagi-lagi, emas kehilangan pamornya sebagai safe haven," ujar Ibrahim.
Namun begitu, Ibrahim melihat bahwa tekanan terhadap harga emas bisa bersifat sementara. Ketegangan di Timur Tengah dan Eropa masih berpotensi mendorong harga kembali menguat.
"Serangan Rusia ke Ukraina kembali terjadi. Di Timur Tengah, konflik antara Israel dan kelompok Houthi belum mereda, ditambah ketidakpastian perundingan nuklir antara AS dan Iran. Ini bisa menjadi katalis penguatan emas dalam waktu dekat," jelasnya.
Secara teknikal, kata Ibrahim, selama harga emas tidak menembus level 3.150 dolar AS per troy ons, masih ada peluang harga kembali naik.
"Maka peluang rebound ke 3.400 dolar AS per troy ons tetap terbuka. Investor besar pun mulai bersiap mengakumulasi kembali dari level bawah," pungkasnya.
Ìý
Harga Emas
Harga Emas Pegadaian 7 Mei 2025: Galeri24 dan UBS Terbang, Antam Tembus Rp 2 juta Per Gram |
---|
Harga Emas Antam pada 6 Mei 2025 Meroket, Dibanderol Rp 1.931.000 Per Gram |
---|
Harga Emas Pegadaian 6 Mei 2025: Galeri24-Antam Naik Tipis, UBS Melonjak ke Rp 1.937.000 Per Gram |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini, 5 Mei 2025: Naik Tipis, Jadi Rp1.905.000 per Gram |
---|
Harga Emas Pegadaian 5 Mei 2025: Galeri24, Antam, dan UBS Kompak Stagnan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.