bet365×ãÇòͶע

Sabtu, 3 Mei 2025

10.000 Ton Baja Galvanize Produksi AM/NS Diekspor ke Amerika Serikat 

Produsen besi baja, PT AM/NS Indonesia, mengekspor sebanyak 10.000 ton produk baja lapis seng atau galvanize ke pasar AS

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
HO
EKSPOR BAJA - PT AM/NS Indonesia melepas ekspor baja galvanize ke Amerika Serikat melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Produk baja galvanize banyak diminati pasar Amerika Serikat dan Kanada. (Tim Komunikasi AM/NS). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah perang tarif impor yang dilakukan Amerika Serikat (AS), industri baja lokal Indonesia justru tetap mampu melakukan ekspor ke Negeri Paman Sam.

Produsen besi baja, PT AM/NS Indonesia, mengekspor sebanyak 10.000 ton produk baja lapis seng atau galvanize ke pasar Amerika Serikat.

Nilai ekspor dari pengiriman ini mencapai sekitar 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp 164 miliar, kurs rupiah Rp 16.463.

Baca juga: Aset Naik Jadi Rp120 Miliar, Koperasi Kana Ekspor Gula ke Tiga Negara

President Director PT AM/NS Indonesia Murali Krishna Chunduru mengatakan, ekspor ini merupakan bagian penting dari upaya perusahaan memperkuat bisnisnya di pasar internasional.

"Ekspor ini menjadi salah satu pencapaian strategis bagi perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi kami di pasar global," tutur Murali dalam keterangan resmi, Jumat (2/4/2025).

Amerika Serikat dan Kanada telah menjadi pasar ekspor utama bagi produk galvanize PT AM/NS Indonesia. Target pengapalan baja produksi perusahaan ke AS sebesar 5.000 - 6.000 ton per bulan dan ekspor ke Kanada sekitar 3.000 - 4.000 ton per kuartal.

Terkait kebijakan tarif masuk baja ke AS, Murali menyampaikan bahwa produk baja dikenakan tarif flat sebesar 25 persen di bawah Section 232.

Baca juga: Dapat Keluhan Pengusaha Soal Kelangkaan Kelapa, Menperin Agus: Negara Lain Sudah Larang Ekspor

Meski begitu, kondisi ini justru membuka peluang bagi PT AM/NS Indonesia, mengingat beberapa negara pesaing seperti China, Vietnam dan India dikenakan bea anti-dumping yang lebih tinggi.

"Kami memiliki keunggulan kompetitif baik dari sisi kualitas maupun harga, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar AS yang kini mencari pemasok baru," ucap Murali.

Selain memperkuat pasar utama, PT AM/NS Indonesia juga berencana memperluas akses ke pasar yang baru dibidik, diantaranya Eropa, Malaysia dan Australia, seiring dengan adanya peluang yang muncul akibat kebijakan proteksi perdagangan dari berbagai negara.

Baca juga: Jepang Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Susu dan Pastikan Espor Daging Sapi Stabil

Murali mengungkapkan bahwa di tengah pencapaian ekspor ini, industri baja nasional masih menghadapi tantangan struktural, seperti maraknya impor baja non-standar yang belum mendapat perlindungan maksimal dari regulasi domestik.

"Kami membutuhkan intervensi pemerintah untuk menghentikan masuknya baja non-standar, seperti produk dengan ketebalan di bawah standar atau lapisan pelindung yang lebih rendah," ungkap Murali.

Produk utama buatan PT AM/NS Indonesia yang banyak diekspor adalah baja Galvanized dan Cold Rolled Coil. 

PT AM/NS Indonesia menargetkan penjualan tahun ini sebanyak 300.000 ton, tumbuh sekitar 8-9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kami akan terus berinovasi dan menjaga standar manufaktur kelas dunia dalam seluruh lini produk kami," ujar Murali.

Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan