Wamenperin Faisol Ungkap Branding Produk Halal RI Belum Optimal, Kalah dari Thailand hingga China
Faisol berharap industri halal RI bisa meniru kesuksesan sektor keuangan syariah dengan membangun branding yang kuat secara global.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menilai bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal branding produk halal, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk yang penduduknya bukan mayoritas Muslim.
Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam acara Kick Off Halal Indo 2025 di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).
"Ini menjadi tantangan bagi kita semua bahwa branding global kita belum optimal. Branding global untuk produk halal kita belum optimal," katanya.
Baca juga: Bertemu Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Said Aqil Ingatkan Pentingnya Industri Halal Dunia
Faisol mencontohkan sejumlah negara yang telah berhasil membangun citra kuat dalam industri halal.
Thailand, misalnya, telah memposisikan diri sebagai dapur halal dunia.
Korea Selatan menjadi salah satu destinasi utama wisata halal, Brasil fokus sebagai pemasok unggas halal terbesar, dan ada Australia yang unggul dalam penyediaan daging sapi halal.
Bahkan, kata dia, China sudah menetapkan diri sebagai produsen utama pakaian Muslim.
"Negara-negara ini sudah menetapkan brandingnya, sementara kita masih dalam posisi berkembang," ujar Faisol.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta agar industri halal dalam negeri diperkuat dan ditingkatkan ekosistemnya.
Menurutnya, pengembangan industri halal bukan sekadar tujuan biasa, melainkan sudah menjadi kebutuhan strategis untuk mendorong daya saing Indonesia di pasar halal global.
Faisol kemudian menyinggung pesat perkembangan Bank Syariah Indonesia (BSI). Saat awal dibentuk, BSI memiliki aset sekitar Rp 900 triliun.
Namun, dalam dua hingga tiga tahun terakhir, asetnya disebut melonjak menjadi Rp 2.700 triliun.
"Kalau kita bandingkan mungkin ada sedikit di bawah Bank Qatar dengan sekitar Rp 3.000 triliun lebih. Ini tentu menggembirakan dari sektor industri keuangan," ucap Faisol.
Faisol berharap industri halal bisa meniru kesuksesan sektor keuangan syariah dengan membangun branding yang kuat secara global.
"Produk-produk industri halal harus mulai belajar seperti BSI untuk bisa meningkatkan brand globalnya dan bisa meningkatkan kemampuannya bersaing dengan produk-produk dari negara-negara yang tadi sudah memantapkan diri sebagai negara dengan basis produk-produk halal yang terkemuka," kata Faisol.
Ìý
IKBT-BA Gelar Halalbihalal Warga Tegal: Ketua MPR, Wakil Menteri hingga Seniman Hadir |
![]() |
---|
Pramono Anung Menangis Kenang Sosok Brando Susanto: Dia Selalu Ingin Menolong Orang Lain |
![]() |
---|
Detik-detik Politisi PAN dan PDIP Meninggal Saat Pidato Halal Bihalal di Medan dan Jakarta |
![]() |
---|
Rekap Hasil Sudirman Cup 2025 Sesi I: Thailand Menang Sempurna, Korea dan Taiwan Senasib |
![]() |
---|
Fatma Saifullah Yusuf Hadiri Halal Bihalal Seruni dan Dekranas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.