RI Mau Berguru ke Yordania Soal Produksi Gandum Agar Bisa Kurangi Impor
Guna memperlancar kerja sama, Kementan akan mengundang para ahli dari Yordania untuk berbagi pengetahuan dan teknologi pertanian.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana menggandeng para ahli dari Yordania untuk mempelajari teknik produksi gandum di lahan kering.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor gandum.
Setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto ke Yordania, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan keinginan agar Indonesia mulai memproduksi gandum secara mandiri di dalam negeri.
Selama ini, Indonesia mengimpor gandum untuk memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri. Pada Januari-November 2024, RI mengimpor 11,46 juta ton gandum, naik 18,1 persen dibanding 2023.
Baca juga: Pemerintah Akan Impor Gandum untuk Pakan Ternak
"Ini terobosan baru untuk gandum. Kami sudah mengecek kecocokan agro climate di seluruh Indonesia. Kemudian, mencari bibit unggul yang bisa kami kembangkan di Indonesia. Semoga ke depan gandum bisa tumbuh baik," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Ia mengatakan, jika gandum bisa tumbuh di dalam negeri, Indonesia bisa mulai mengurangi impor gandum.
Guna memperlancar proses ini, Kementan akan mengundang para ahli dari Yordania untuk berbagi pengetahuan dan teknologi pertanian.
Menurut Amran, Yordania menjadi pilihan tepat karena kondisi geografisnya yang kering, tetapi tetap mampu memproduksi gandum dan komoditas pertanian lainnya.
"Mereka ahli dalam mengelola air yang sangat minim. Bayangkan, airnya kecil banget, tetapi bisa dikelola. Dengan model drip irrigation, pertumbuhan tanamannya subur. Irigasi ini di dalamnya ada pupuk, unsur hara, di dalamnya ada air, langsung ke tanaman," ujar Amran.
"Jadi yang kami akan pelajari adalah dia menggunakan air seminimal mungkin. Itu kata kuncinya. Dia produksi dan ekspor sayur ke negara tetangga. Dia juga produksi susu, kemudian kambing, itu ekspor juga ke negara tetangga. Ini menarik," ucapnya.
Intelijen Yordania Bongkar Upaya Serangan Libatkan Bom C4, Roket, dan Drone: Direncanakan Sejak 2021 |
![]() |
---|
Sidak ke Kantor Bulog dan PIHC, Mentan Pantau Perkembangan Serapan Gabah dan Distribusi Pupuk |
![]() |
---|
Joe Biden: Trump Bawa Malapetaka, Baru Menjabat 100 Hari Bikin Hancur Pemerintahan AS |
![]() |
---|
Kementerian UMKM Pantau E-Commerce, Antisipasi Serbuan Produk China |
![]() |
---|
Siasati Tarif Impor Trump, China Rayu Konsumen AS Lewat TikTok Shop |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.