Kinerja Manufaktur Maret 2025 Tetap Ekspansif, Inflasi Terkendali Selama Ramadan dan Lebaran
Pemerintah akan terus konsisten dalam menerapkan kebijakan untuk menjaga angka inflasi agar berada dalam rentang sasaran inflasi.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, aktivitas manufaktur Indonesia terus berada pada tren yang positif. Pada Maret 2025, Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat di level 52,4 atau melanjutkan tren ekspansif sejak Desember 2024.
"Aktivitas manufaktur yang terus ekspansif didorong pertumbuhan produksi yang berlanjut dalam beberapa bulan terakhir, baik akibat peningkatan permintaan domestik selama bulan Ramadan dan Idul Fitri maupun permintaan ekspor. Selain itu, optimisme terhadap prospek ekonomi ke depan juga menjadi pendorong," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok (51,2), India (58,1), dan Amerika Serikat (50,2) juga mencatat ekspansi manufaktur. Menurut Febrio, kondisi ini memperkuat posisi Indonesia yang tetap stabil dan kompetitif di kawasan, di samping memperkuat permintaan ekspor dari negara-negara mitra utama tersebut.Ìý
Baca juga: IMF Beri Peringatan: Kebijakan Trump Pukul Ekonomi, Bakal Picu Inflasi bagi Meksiko dan Kanada
Kinerja ini juga memberikan sinyal positif bagi prospek sektor manufaktur nasional ke depan dalam menghadapi dinamika perdagangan global yang diwarnai perang tarif.
Dari sisi konsumen, ketahanan ekonomi tercermin dari indikator konsumsi yang masih berada pada level optimis. Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) pada Februari 2025 tercatat sebesar 126,4, menunjukkan peningkatan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi baik saat ini maupun prospeknya ke depan.Ìý
Selain itu, Indeks Penjualan Ritel (IPR) juga mencatat pertumbuhan sebesar 0,5 persen (yoy), terutama didorong oleh lonjakan penjualan suku cadang dan aksesori otomotif, menjadi sinyal bagi daya beli masyarakat yang tetap terjaga.Ìý
"Perkembangan ini memperkuat harapan bahwa konsumsi domestik masih dapat menjadi kontributor bagi pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2025. Pemerintah terus berkomitmen menjaga stabilitas harga dan mempertahankan kepercayaan konsumen melalui berbagai langkah kebijakan yang kredibel, agar konsumsi masyarakat terus konsisten menopang ekonomi," terangnya.
Sementara itu, berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik mendorong inflasi Indonesia pada Maret 2025 ke level 1,03 persen (yoy) dibandingkan Februari yang mengalami deflasi 0,09 persen. Kendati meningkat, inflasi pada bulan yang bersamaan dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri tersebut, masih berada pada level yang terkendali didukung oleh terjaganya harga pangan di masa Ramadan dan Idul Fitri.Ìý
Berdasarkan komponen, inflasi inti tercatat stabil pada level 2,48 persen (yoy). Sebagian besar kelompok pengeluaran meningkat, terutama kelompok pakaian dan alas kaki seiring meningkatnya permintaan jelang Idul Fitri. Inflasi pangan bergejolak tercatat sebesar 0,37 persen yang didorong oleh penurunan harga beras dan produk unggas.Ìý
Meskipun demikian, beberapa komoditas pangan tercatat meningkat secara bulan ke bulan karena peningkatan permintaan menjelang Idul Fitri.
Di sisi lain, komponen harga diatur Pemerintah tercatat masih mengalami deflasi sebesar 3,16 persen (yoy), lebih rendah dari angka deflasi Februari 2025. Kata Febrio, hal ini dipengaruhi oleh berakhirnya tarif diskon listrik di bulan Maret dan terjadinya inflasi tarif angkutan antarkota di masa mudik.Ìý
Sementara, upaya kebijakan PPN DTP tiket pesawat menyebabkan terjadinya deflasi secara bulan ke bulan pada tarif angkutan udara.
"Inflasi Maret 2025 terus dijaga agar terkendali, khususnya untuk harga pangan agar tetap stabil di masa Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, berbagai insentif yang diberikan seperti diskon tarif tol dan PPN DTP Tiket Pesawat di masa HBKN Ramadan dan Idul fitri berkontribusi menahan kenaikan inflasi, sehingga diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2025," jelas Febrio.Ìý
Ke depan, pemerintah akan terus konsisten dalam menerapkan kebijakan untuk menjaga angka inflasi agar berada dalam rentang sasaran inflasi, utamanya inflasi pangan melalui koordinasi TPIP dan TPID.Ìý
Stabilitas harga bahan pangan pokok seperti beras terus diupayakan dengan menjaga dan melakukan pengawasan stok pangan, termasuk dalam menjaga target penyerapan gabah/beras di masa panen raya dalam mewujudkan cita-cita ketahanan pangan.
Ìý
ÌýÌý
10 Stasiun Terpadat saat Mudik dan Balik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Jadwal Lebaran Betawi 2025, Rayakan 500 Tahun Jakarta dengan Kuliner Gratis di Monas |
![]() |
---|
Evaluasi Mudik Lebaran 2025, Anggota Komisi V DPR Fraksi Golkar Sampaikan 4 Catatan Kritis |
![]() |
---|
Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka di PN Solo, Jokowi Diwakili Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Evaluasi Mudik Lebaran 2025: Kendaraan Roda Dua Penyumbang Kecelakaan Terbanyak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.