Dunia Hari Ini: China Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
China berjanji akan menantang Amerika Serikat dengan kebijakan tarif-nya. Sementara itu, bursa saham di sejumlah negara di kawasan…

Dunia Hari Ini edisi Selasa, 8 April 2025 kembali dengan rangkuman berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Kami mengawalinya dengan perkembangan pasar di Asia setelah Amerika Serikat memberlakukan tarif dagang.
China akan 'melawan' Trump
Kementerian Perdagangan China berjanji untuk melawan tarif "sampai tuntas", beberapa jam setelah Presiden Trump mengancam akan menaikkan tarif hingga 50 persen untuk China.
"Ancaman Amerika Serikat untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan di atas kesalahan lainnya, yang sekali lagi mengungkap sifat Amerika Serikat yang memeras," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan hari ini.
"China tidak akan pernah menerima ini. Jika Amerika Serikat bersikeras menempuh jalannya sendiri, China akan melawannya sampai tuntas."
Sementara itu pasar saham negara-negara Asia mulai bergairah setelah sempat anjlok menyusul pengumuman kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Hanya saja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok 9,2 persen ke level 5.912 pada sesi pembukaan hari ini.
Kelanjutan upaya penyelamatan Myanmar
Upaya menyelamatkan korban selamat dari gempa bumi dahsyat di Myanmar pada 28 Maret mulai berkurang, karena sekarang sudah mulai memasuki fase pemulihan dan menyalurkan bantuan.
Jumlah korban tewas akibat gempa di Myamar sudah melewati angka 3.600 orang, dengan perkiraan terus bertambah.
Laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), mengatakan lebih dari 17,2 juta orang tinggal di daerah yang terkena dampak.
Warga di sana diketahui sangat membutuhkan makanan, air minum, layanan kesehatan, bantuan tunai, dan tempat penampungan darurat.
PM Israel ke Gedung Putih
Dalam pertemuannya di Gedung Putih, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menghilangkan defisit perdagangan negaranya dengan Amerika Serikat.
Tapi Presiden Donald Trump mengatakan kabinetnya tidak berencana untuk menghentikan pemberlakuan tarif yang telah mengguncang pasar keuangan global.
Dalam pidato bersama Presiden Trump, PM Netanyahu mengatakan akan berupaya untuk menghapus "hambatan perdagangan" antara Israel dan AS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.