TAG
surplus
Berita
Foto (1)
-
BPS: Neraca Dagang Indonesia Surplus selama 59 Bulan Berturut-turut Sejak Mei 2020
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS atau naik 1,23 miliar dolar AS pada Maret 2025.
-
Januari-April Indonesia Surplus Produksi Beras 3,5 Juta Ton, Zulhas: Tak Perlu Impor Sampai 2026
Selama Januari-April, Indonesia akan mengalami surplus produksi beras sebesar 3,5 juta ton.
-
Neraca Dagang Indonesia Januari 2025 Tembus 3,45 Miliar Dolar, Surplus 57 Bulan Berturut-turutÂ
Neraca perdagangan barang Indonesia pada Januari 2025 mencapai 3,45 miliar dolar AS atau naik 1,21 miliar dolar AS dibandingkan Desember 2024.
-
Distribusi Antarwilayah Tak Merata Ternyata Jadi Salah Satu Alasan RI Kerap Impor Bahan Pokok
Distribusi bahan pokok yang tidak merata antarwilayah di Indonesia menjadi salah satu penyebab ketergantungan Indonesia pada impor.
-
Menko Airlangga: Neraca Pembayaran Indonesia Surplus, Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga
Bank Indonesia memperkirakan NPI 2024 akan tetap tumbuh positif dengan defisit neraca transaksi berjalan yang terjaga.
-
Neraca Dagang RI Surplus 2,39 Miliar Dolar AS di Juni 2024
mencatat kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 2,39 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni 2024.
-
Neraca Perdagangan RI Surplus 50 Bulan Berturut-turut, Juni 2024 Mencapai 2,39 Miliar Dolar AS
Surplus neraca perdagangan nonmigas Juni 2024 ini, lebih tinggi jika dibandingkan dengan surplus bulan lalu maupun bulan yang sama tahun lalu
-
Kebutuhan Hewan Kurban Idul Adha 2024 Mencapai 1,97 Juta Ekor, Mentan Pastikan Stok Aman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha 2024 aman dan cukup.
-
Menkeu Sri Mulyani: APBN 2024 April Surplus Rp 75,7 Triliun
APBN 2024 mengalami surplus Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari estimasi PDB produk domestik bruto) tahun ini.
-
BPS: Surplus Neraca Dagang RI Turun Tipis Jadi 3,56 Miliar Dolar AS di April 2024
Neraca dagang Indonesia telah mencatatkan surplus selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 atau selama 4 tahun.
-
Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 0,87 Miliar USD di Februari 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja neraca perdagangan Indonesia surplus 0,87 miliar dolar AS di Februari 2024.
-
Neraca Perdagangan RI Januari 2024 Surplus 2,02 Miliar Dolar AS
Kinerja neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 2,02 miliar dolar AS di Januari 2024.
-
Neraca Perdagangan RI Surplus 42 Bulan Berturut-turut, Oktober 2023 Mencapai 3,48 Miliar Dolar AS
Surplus neraca perdagangan Oktober 2023 ini lebih ditopang oleh komoditas nonmigas yaitu sebesar 5,31 miliar dolar AS.
-
Indonesia Surplus Neraca Dagang 41 Bulan Berturut-turut, Tembus 3,42 Miliar USD di September 2023
Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan, yakni senilai 3,42 miliar dolar AS pada September 2023.
-
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 3,12 Miliar Dolar AS Pada Agustus 2023
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat neraca perdagangan di Agustus 2023 surplus sebesar 3,12 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
-
Neraca Perdagangan Juli 2023 Surplus 1,31 Miliar Dolar AS Ditopang Oleh Batu Bara hingga CPO
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang pada bulan Juli 2023 menunjukkan surplus sebesar 1,31 miliar dolar AS.
-
APBN 2023 Bulan Mei Dinyatakan Surplus Rp204,3 Triliun, Ini Rinciannya
Kementerian Keuangan menyatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023 mengalami surplus senilai Rp204,3 triliun di Mei 2023.
-
APBN April Rp 234,7 Triliun, Menkeu Sri Mulyani: Surplus Empat Bulan Berturut-turut
Menkeu menyampaikan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp 234,7 triliun pada April 2023.
-
Neraca Perdagangan RI Berturut-turut Surplus, LPEM UI: Bukan Patokan Utama Keberhasilan Perdagangan
Teorinya ketika suatu negara surplus terus-menerus, maka akan pemasukan dari surplusnya akan berupa devisa.
-
Neraca Perdagangan Surplus 54,46 Miliar Dolar AS, Anggota Komisi VI DPR Minta Perluas Pasar Ekspor
Pemerintah perlu mewaspadai penurunan kinerja ekspor dari pasar-pasar tradisional seperti di AS, Eropa, Jepang, dan Tiongkok.