TAG
Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar
Berita
-
Menteri Agama Minta Jemaah Haji Indonesia Doakan Rakyat PalestinaÂ
Menag Nasaruddin Umar menekankan agar para jemaah haji Indonesia tidak bersikap individualistis dalam berdoa. Ia berharap ada doa untuk Palestina.
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Religiousness dan Religious Mindedness
Religiousness ketika seseorang merasa dirangkul oleh agamanya. Keseluruhan pandangan hidup dan prilakunya didominasi oleh ajaran faormal agama.Â
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Syariah ke Hakikat
Menurut Al-Qusyairi,syari'ah merupakan perintah yang harus dilaksanakan dalam bentuk ibadah,
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Sugesti Setan ke Sugesti Malaikat
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kesulitan mendeteksi apakah sebuah inspirasi bersumber dari sugesti setan atau malaikat.Â
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Rahman ke Rahim
Lafaz basmalah dalam Alquran terulang sebanyak 114 kali dan tidak pernah ada konsep lain selain bismillahirrahman al-rahim.Â
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Takut ke Taqwa
Bahasa Arab terkadang sulit dicari padanan terjemahannya di dalam bahasa Indonesia.
-
Merawat Kemabruran Puasa, Memaknai Kisah Nabi Ayyub, Sosok yang Disebut Shabir oleh Allah SWT Â
Yang menarik untuk diperhatikan dari kisah ini ialah, Allah SWT menyebut Nabi Ayyub sebagai orang yang shabir, bukan mashabir, atau shabur.Â
-
Dari Syukur ke Syakur, Merawat Kemabruran Puasa dengan Zakat
Seseorang baru disebut bersyukur manakala memberikan hak-hak orang lain dari harta yang Allah berikan kepada kita misal menyisihkan gaji untuk zakat.
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Tahmid ke Syukur
Tahmid ialah ungkapan spontanitas seseorang yang baru saja merasakan nikmat dan karunia Allah SWT dengan mengucapkan kata Alhamdulillah.Â
-
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Mukhlish ke Mukhlash, Tulus ikhlas Mendekatkan Diri Pada Allah SWT
Kata mukhlish dan mukhlash berasal dari akar kata akhlasha-yukhlishu, berarti tulus jujur, jernih, bersih, dan murni.Â
-
Memahami Pesan Menteri Agama dalam Pelayanan Haji di Daerah: Evaluasi Kebijakan dan Implikasinya
Penyelenggaraan ibadah haji bukan hanya sebatas tanggung jawab administratif, tetapi juga merupakan bentuk pelayanan publik yang harus transparan.
-
Antara Istigfar dan Taubat
Lain istigfar lain taubat. Apa bedanya? Simak tulisan Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA dalam hikmah Ramadan 1446H/2025M.
-
Menteri Agama Sebut Penerapan Kurikulum Cinta Bertahap, Buku yang Ajarkan Kebencian Dievaluasi
Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar mengatakan implementasi Kurikulum Cinta akan dilakukan secara bertahap melalui berbagai instrumen pendidikan.
-
Memahami Peringkat Doa, Lebih Kuat yang Diucap Lisan, Dalam Bahasa Batin atau yang Penuh Pasrah?
Belum banyak di antara kita memahami peringkat doa. Dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa. Mana yang lebih kuat?
-
Hikmah Dibalik Penolakan Doa, Cadangan Amunisi untuk Pertahankan Rahmat dan Karunia Allah SWT
Apakah pengabulan doa berarti tanda cinta Tuhan atau sebaliknya, penolakan doa berarti tanda benci Tuhan terhadap diri kta? Ini rahasia di baliknya.
-
Rahasia Agar Doa Dikabulkan Allah SWT, Nikmati Keajaiban Prosesnya Saat Dipanjatkan Penuh Etika
Kita sering mencari sebab mengapa doa kita belum dikabulkan Tuhan. Simak tulisan Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA di artikel ini.
-
Pesan Menag saat Dialog Kerukunan Umat Buddha, Universalitas Ajaran Buddhis Sendi Kearifan Lokal
Menag RI Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa universalitas ajaran Buddhis penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan dunia.
-
Hari Perempuan Internasional, Menag Ingatkan Masih Banyak Penafsiran Agama yang Bias Gender
Menag Nasaruddin Umar, sebagai pemberi pidato kunci dalam webinar memeringato Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day).
-
Merawat Kemabruran Puasa, Membiasakan Istiqamah
Istiqamah adalah karakter hidup yang amat mulia. Konsep inilah yang bisa merawat kemambruran ibadah.
-
Lebih Banyak Diam, Merawat Kemabruran PuasaÂ
iKita bsa bersikap diam dan mengendalikan diri sehingga terbebas dari fitnah dan marabahaya.Â