Liga Champions
Rabu Kelabu MU Tersingkir dari Liga Champions: Setan Merah Babak Belur Dihantam Sejarah Kelam
Manchester United harus menerima kenyataan tersingkir dari ajang Liga Champions setelah kalah 0-1 dari Munchen, sekaligus ukir sejarah kelam.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tersingkirnya Manchester United dari Liga Champions menghadirkan tajuk Rabu Kelabu bagi skuad asuhan Erik Ten Hag, (13/12/2023).
Kepastian Manchester United angkat koper dari Liga Champions 2023/2024 diperoleh setelah kalah 0-1 dari Bayern Munchen di Old Trafford pada matchday keenam.
Berlangsung di Old Trafford, Bayern Munchen memastikan kemenangan berkat gol yang diciptakan Kingsley Coman di pertengahan babak kedua.
Baca juga: Daftar Tim Lolos ke 16 Besar Liga Champions, Klub Pemain Keturunan Indonesia Depak Manchester United
Berkat hasil ini, Manchester United harus puas finis sebagai juru kunci Grup A dengan poin 4. Sementara itu, Bayern Munchen menjadi juara Grup A dengan perolehan poin 16 dari enam laga.
Satu jatah lagi menuju babak 16 besar dari Grup A berhasil didapat FC Copenhagen usai di laga lainnya sukses mengalahkan Galatasaray 1-0. Galatasaray sendiri bakal melanjutkan kiprah di Liga Europa.
Tersingkirnya Setan Merah dari panggung Liga Champions, bahkan kompetisi Eropa menghadirkan sorotan nyesek bagi penguasa Old Trafford tersebut, yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Lini Belakang Bapuk
Manchester United membuktikan ada yang tidak beres di lini pertahanan mereka. Faktanya terjadi ketika tim asuhan Erik Ten Hag bermain di UEFA Champions League.
Tercatat dari enam pertandingan fase grup, gawang MU kawalan Andre Onana sudah dikoyak sebanyak 15 kali.
Statistik ini menjadi yang paling jelek di antara penghuni grup A lainnya.
Galatasaray, tim dengan jumlah kebobolan kedua terbanyak di Grup A, berjarak lima lesakan dari Setan Merah.
Dirangkum dari laman Opta, kebolan 15 gol MU di Liga Champions musim ini membuat mereka menjadi tim Liga Inggris pertama yang membukukan statistik minor sepanjang fase grup.
2. Perburuk Sejarah MU 18 Tahun Silam
Bagi MU, finis di posisi juru kunci fase grup Liga Champions memang bukan kali pertama.
Mereka pernah mengalaminya pada musim 2005/2006. Tergabung di Grup D bersama Villarreal, Benfica, dan Lille, MU mengakhiri penyisihan grup di posisi keempat dengan mengemas 6 poin.
Fakta lebih nyesek kembali dirasakan MU 18 tahun berselang. Setan Merah mengakhiri fase grup Liga Champions musim ini di urutan terakhir klasemen dengan jumlah angka yang lebih sedikit, yakni 4.
Laman Squawka menuliskan, Manchester United adalah tim Premier League pertama yang finis di posisi terbawah fase grup sebanyak dua kali di Liga Champions (2005/2006 dan 2023/2024).
3. Keenam Kali Tersingkir dari Liga Champions Fase Grup
Tersingkir dari fase grup Liga Champions bagi MU bukan kali pertama. merangkum MU mengalami nasib kurang menyenangkan tersebut sebanyak enam kali.
Catatan kegagalan MU pada fase grup Liga Champions meliputi medio Ini 1994/1995, 2005/2006, 2011/2012, 2015/2016, 2020/2021, dan 2023/2024.
4. Sudah Jatuh Ketiban Tangga
Fakta nyesek lainnya yang menimpa MU ialah Erik Ten Hag harus menerima pukulan telak tersingkir dari kompetisi Eropa. Mereka tidak berhak bermain di UEFA Europa League karena finis di posisi keempat klasemen.
Terlebih MU harus menerima kenyataan jika krisis pertahanan semakin diperparah dengan cedera yang menimpa Luke Shaw dan Harry Maguire.
Apalagi akhir pekan ini Setan Merah harus melakoni laga tandang melawan Liverpool pada 17 Desember nanti. Kehilangan Shaw dan Maguire akibat cedera menjadikan MU bak sudah jatuh tertimpa tangga.
(bet365×ãÇòͶעnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.